44-Pulang

177 11 1
                                    

Suasana begitu Hangat..
Di apartemen ada Anna, Ricky, Bram, Axel,  Dreno yang sedang berkumpul menikmati malam minggu di apartemen Ricky

"Gebleg sia" seru Anna saat Dreno Tak sengaja menyenggol vas bunga di apart Ricky, baiknya vas bunga ituu tidak pecah

"Kamu bisa ngomong Sunda?" Tanya Axel kaget, mengingat ia sudah cukup lama tinggal bersamanya Dan baru kali ini Anna mengeluarkan bahasa Sunda

"Mama orang Bandung Xel.." jawab Dreno dan Hanya diangguki oleh Axel.

Suasana yang jarang sekali didapatkan ketika kondisi seperti ini, memang benar ketika saudara sudah berkumpul rasanya hilang sudah beban dan penat yang ada dipundak.

Axel begitu nyaman dengan posisi duduknya sambil merangkul setoples cookies coklat buatan mamanya yang baru saja di kirim ke Jakarta. Mama Axel sudah pulang lagi ke Surabayaa karena harus mengurus banyak hal disana.

Mengingat soal orang tua, Axel sudah terbiasa hidup dengan pembantunya karena kedua orang tuanya sangat sibuk mengurus pekerjaan, oh yaa. Dan Arlano yang menemani Axela kemanapun Axel pergi.

Arlano, kakak laki-laki Axel yang pergi meninggalkannya tanpa pamit, tanpa kabar Dan tanpa apapun. Satu memori yang tidak pernah bisa Axel lupakan adalah ketika ia harus kehilangan sosok yang sangat amat ia sayangi.

Arlano Calvin Ribe
Pria yang seharusnya Hari ini berusia 19 tahun, namun teramat sayang ketika Tuhan lebih menyayangi Arlan untuk dipanggil pulang disaat usia yang begitu muda. Axel menyalahkan dirinya sendiri atas kematian kakak semata wayangnya, gadis ceria ituu sempat depresi karena kejadian tidak terduga yang dialaminya saat ia masihh berusia 10 tahun.

Arlano kecil yang saat itu Hanya ingin melindungi tubuh kecil Axela malah berujung tragis hingga merenggut nyawanya. Axela depresi, ia panik, ia menyalahkan dirinya sendiri sampai ia harus mengongsumsi obat penenang setiap malam kala ia mengingat kejadian ituu

"Lo balik ke Surabaya kapan?" Tanya Ricky yang entah darimana tiba-tiba sudah duduk di sofa

"Lah? Mau ke Surabayaa?" Tanya Anna dengan tangannya yang masihh sibuk memasukan keripik balado kedalam mulutnya

"Iya, ada urusan. Kakak gak ikut? Udah lama loh kakak nggak kesana" tanya Axel

"Maunya sih, udah kangen banget gue juga sama Surabayaa"

"Kalo berangkat Hari ini aja gimana? Seminggu aja di Surabayaa, nanti kuliahnya ikut yang online class" usul Axela.

"Bentar-bentar, lo berdua ngapain ke Surabayaa?"

"Ada urusan sayang, udah lo disini dulu aja. Lagian ada Dreno, gue cuma sebentar kok"

"Yaudah hari ini ya, Kita pesen tiket pesawat dulu terus packing"

Setelah memesan dua tiket pesawat pulang-pergi, Axel dan Ricky segera packing beberapa barang yang menurutnya penting untuk di bawa. Mereka memutuskan untuk membawa Satu koper saja untuk baju dua manusia, toh tidak lama disana.

Dua kakak beradik ituu segera menghubungi orang tua mereka masing-masing, setelah mendapat izin dari Rose, mama Ricky, mereka berdua di antarkan oleh Anna dan Bram ke Bandara Soetta untuk menempuh penerbangan ke Surabaya.

Sebelumnya juga Tak lupa Axel mengurus izin pada dosen kaprodi dan dekan untuk mengikuti kelas online selama maksimal Satu minggu kedepan

"Gue titip dia ya Bram" ucap Ricky pada sepupu pacarnya

"Tenang, nanti kalau dia nakal gue terjunin dia dari tol Cipularang" jawab Bram enteng

"Hush, gaboleh gitu tau Kak" tegur Axel

Bram terkekeh lalu mengacak rambut Axel, "Bercanda doang gue. Dah masuk sana, nanti telat pesawatnya"

"Yaudah Axel masuk kedalam dulu ya" pamitnya pada Bram

"Hati-hati, jangan telat makan, jaga kesehatan. Lo perawat, harus bisa ngeraeat diri sendiri" peringatnya lalu menyentil dahi Axel pelan

Axel mengusap dahinya lalu mengerucutkan bibirnya "iyaiya ngerti" ucapnya lalu menutup slingbag setelah memasukan ponselnya.

Setelah mendengar beberapa instruksi dari pihak airport, mereka berdua bergegas masuk kedalam kabin pesawat. Sapaan ramah mereka dapatkan dari pramugari Dan pramugara yang standbye di pintu pesawat, membantu para penumpang mencari tempat duduknya termasuk Ricky Dan Axel

"Axel yang di dekat jendela ya" pinta Axel pada Ricky yang dijawab anggukan

Suara pramugari menyapa para penumpang sangat sopan memasuki telinga, mengatakan bahwa penerbangan Jakarta-Surabaya akan segera dilakukan dalam hitungan menit, pramugari memohon untuk para penumpang menggunakan sabuk pengaman dengan baik dan benar, menutup jendela dan menonaktifkan ponsel penumpang ketika pesawat akan lepas landas, guna menjamin keselamatan seluruh pesawat

Setelah merasa sudah terbang dengan Aman Dan nyaman dengan ketimggian beberapa ribu kaki di atas permukaan air, Axel mengaktifkan ponselnya dan memasang eaephone. Diliriknya Ricky sebentar, Ricky sibuk dengan film yang ada di hadapannya.

Axel mengendikan bahu dan mulai menikmati lagu-lagu yang mengalun indah di telinganya sambil menikmati pemadangan luar yang ada disana sekalipun yang terlihat Hanya awan awan Dan pulau-pulau kecil di bawah, Axel tetap menyukai moment itu

Tak lama, suara pilot yang begitu sopan menyapa telinga para penumpang. Mengatakan bahwa kondisi cuaca sedang kurang baik, kemudian meminta para penumpang untuk mengeratkan sabuk pengaman untuk Menjaga keselamatan pribadi masing-masing.

"Kak, Axel takut" katanya pada Ricky

"Gapapa, paling cuma hujan di Surabaya makanya jadi Gini"

"Nanti kalo pesawatnya ja--"

"Gausah ngomong aneh-aneh deh, banyak berdoa" potong Ricky sebelum Axel mengeluarkan kalimat laknat ituu.

Axel mengangguk Dan mulai berdoa dalam hati, tangan kanannya ia tautkan ke jari-jemari Ricky, sedang tangan kirinya memegang lengan Ricky

"Axel takut Kak, beneran deh" Axel berbicara lagi saat merasakan pesawat mulai mengalami goncangan

"Nggapapa, udah biasa ini" ucapnya lalu mengelus pergelangan tangan Axel

Pramugari mendatangi mereka berdua Dan memberikan snack "ada yang dibutuhkan lagi?" Tanya pramugari ituu

"Nggak ada Kak, terimakasih snacknya" ucap Axel lalu tersenyum manis

"Kamu takut Naik pesawat?" Tanya salah Satu pramugari pada Axel

"Sebenernya enggak Kak, mungkin ini pertama Kali nail pesawat terus ada kendala cuaca, jadi agak nyeremin" jelas Axel

Pramugari ituu tersenyum lembut Dan memegang tangan Axel "kami pihak pesawat sebisa mungkin akan Menjaga para penumpang, jadi jangan khawatir lagi ya. Sebentar lagi Kita landing"

Axel tersenyum Dan mengangguk "Terimakasih banyak kakak pramugari cantik"

💉💉💉💉💉

Demi apasi aku ngeblank😭😭 maaf ya teman-teman semua😭 aku bingung, semoga nyambung sama cerita sebelumnya.

Besok di perbaiki lagi cara menulisnya, terimakasih yang sudah support cerita aku❤️

Axelabram💉 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang