24 - Axel phobia ruang OK

348 15 3
                                    

"loh, adek Lo dimana Bram?" Clarita bertanya setelah menyelesaikan operasi dadakannya

"Adek gue? Siapa?" Bram bingung

"Lho, anak magang yang tadi tidur di meja nungguin Lo Dateng?"

"Itu bukan adek gue bambank,"

"Nama gue Clarita, bukan bambank" sahut Clarita

"Serah Lo deh. Gue mau nyari Axel dulu" katanya sambil berlalu pergi

"Lah? Si bocah abis ngoperasi? Kenapa dia?"

Bram kembali ke ruangannya setelah menandatangani form operasi dan menjelaskan pada keluarga apa saja pantangan pasca operasi

Ia mencari keberadaan Axel dan hasilnya nihil. Tak dapat menemukan dimana adik tingkatnya itu, tak habis akal ia menelpon Axel

Dddrrtttt... Drrtttt...

Getar ponsel di meja membuyarkan lamunan Bram, ia melihat ponsel Axel di tinggal di atas meja kerjanya, juga jaket dan Tote bag army kesayangannya.

Terdengar suara pintu terbuka Dan Bram menoleh ke sumber suara, terlihat gadis yang sedang ia Cari ada disana dengan kondisi yang cukup baik.

"Kenapa?" Tanya Bram tanpa basa-basi

"Kenapa apa?" Jawab Axel

"Kenapa ilang? Terus balik-balik pucet banget. Lo sakit?" Tanya Bram sambil meletakkan punggung tangannya di kening Axel

Axel menurunkan tangan Bram Dan menggeleng perlahan

"Capek aja mau pulang, harusnya ini bukan jadwal Axel. Jam Axel Dinas udah habis" katanya Lalu mengambil Jaket tentaranya

"Lo demen banget sama tentara?" Tanya Bram

Axel mengangguk "duluan kak" katanya Lalu pergi keluar

Ia berjalan sekuat tenaga untuk sampai ke parkiran, ia mengambil ponselnya Dan membuka aplikasi ojek online, ia menunggu beberapa menit Lalu seorang berjaket Dan helm hijau menghampirinya Lalu memberinya helm hijau pula.

"Sesuai aplikasi ya neng"

"Iya Pak, apartment Lagon ya"

"Baik neng, silahkan"

Dua orang itu meninggalkan area rumah sakit Dan menuju apartment Lagon.

Sesampainya di apartment milk sepupunya, ia turun Dan membuka helmnya

"Ini Pak helmnya, pake aplikasi ya bayarnya"

"Iya neng, hatur nuhun atuh"

"Sama-sama, mari Pak"

Ia masuk ke lobby Dan mendapat sapaan dari resepsionis disana

"Selamat siang suster Axel"

"Selamat siang mbak, Ricky ada di kamarnya?"

"Sebentar Saya telfonkan ke kamarnya dulu"

"Oh udah ngga usah mbak Saya aja yang Naik"

Wanita cantik dengan gelungan rambut rapi itu tersenyum Dan bertanya "suster lagi sakit kah?"

"Eh? Enggak kok mbak hehe"

"Kok pucet sus?"

"Nggapapa, laper aja belom maem hehe, duluan ya mbak"

"Iya suster mari"

Resepsionis disana memang ramah, terutama pada Axel karena sepupu pemilik tempat mereka bekerja. Sesampainya di depan pintu kamar, ia memasukan pin Dan membuka pintu apartmentnya. Ia membuka pintu kamarnya kemudian berbaring disana

Axelabram💉 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang