25 - Axel sakit

425 16 1
                                    

"Sakit apa Axel?" Tanya Bram dengan wajah panik yang sudah mendominasi, Ricky dan Fradana berpindah tempat lalu mempersilahkan Bram mendekat pada Axel yang sedang tertidur

Fra dan Ricky saling pandang lalu memberi kode satu sama lain untuk meninggalkan mereka berdua

"Bram, gue cari makan dulu sama Ana ya" yang di panggilpun menoleh dan mengangguk

Selepas kepergian mereka berdua, Bram menggenggam tangan Axel dan mengelusnya perlahan, kening yang sudah berkeringat dahi menyengrit

"Axelaa..."

Sang empu mengerjap perlahan dan mulai membuka mata, pandangan kabur yang ia dapatkan, ia menyengritkan dahinya dan mulai mengerjakan mata lagi. Bram membiarkan sampai Axel dapat membuka matanya dengan sempurna.

"Loh kak Bram, kok disini?" Tanya Axel, kemudian bangun dari tidurnya dan duduk bersandar di ranjang

Tanpa banyak bicara lagi Bram membantunya untuk bangun kemudian memeluknya

"K..ka...kakk..." Axel terkejut hingga tergagap

"Bentar aja, gue kawatir banget" katanya

akhirnya Axel membiarkan pria itu memeluknya dan mengusap puncak kepalanya. Ia makin nyaman dan malah mencari posisi ternyaman saat di peluk oleh dokter yang beberapa bulan ini dekat.

Seolah bumi memintanya untuk terus bersama, dengan cara semesta yang di luar nalar mereka selalu di pertemukan dalam suatu keadaan

"Axel gapapa kok" katanya sambil tersenyum

Mendengar Axel ngomong gitu, Bram semakin mengeratkan pelukan dan mencium puncak kepalanya

"Jangan erat erat ih, sesak nafas Axel" katanya

Bram terkekeh lalu melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan gadis di depannya.

"Sakit apa? Hmm?"

"Ngga sakit kok..."

"Lo bisa bohongin yang lain, tapi denyut nadi Lo menyatakan Lo lagi gak baik-baik aja" katanya setelah mengetahui denyut nadi Axel melemah

"Cuma kecapean aja mungkin, udah ah orang gapapa juga"

"Xel, kalau sakit itu jangan diem. Lo perawat masa gabisa jaga diri Lo sendiri?"

Axel tersenyum mendengarnya lalu melepaskan genggaman tangannya, menyibakan selimut dan turun dari ranjang.

"Butuh apa? Gue aja yang ambil" kata Bram

"Axel gapapa kak, tuh lihat bisa loncat loncat kan" katanya sambil melompat dan berputar seperti penari ballet

Bram menghembuskan nafas beratnya, heran dengan kelakuan anak di depannya ini, terlalu banyak tingkah pikirnya.

"Berhen---"

Brukkkk

"Aduh" pekik Axel saat terjatuh karena kakinya kurang pas saat memutar tubuhnya

"Belum selesai ngomong, udah jatuh beneran" kata Bram

Axel berdiri dan mengusap kakinya yang sakit, ia duduk di ranjang dan memegang pelipisnya "pusing?" Bram bertanya dan Axel mengangguk

"Lagian Lo ngapain si muter-muter sambil loncat gitu"

"Mau nunjukin kalo Axel itu gapapa" katanya sambil menunduk

"Axelaa axela, Lo tuh ya, heran gue"

"Kak Bram kok bisa disini, kan lagi dinas?"

"Udah selesai dinas, tadi Ana nelpon katanya Lo sakit yaudah gue kesini. Lo sakit apa sih xel... Perasaan tadi sebelum operasi baik baik aja"

Axelabram💉 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang