33 - Lo miliki gue

254 16 2
                                    

Mata Axel mengerjap perlahan, tangannya ngeraba ranjang untuk mencari benda pipih yang selalu di bawa. Ia menekan tombol on di bagian samping, lalu menyengrit dan menyipit karena cahaya yang masuk di kornea matanya cukup terang

18.30

"Hooaammm"

Matanya hendak menutup kembali, namun Tak sengaja melihat notifikasi dari lockscren ponselnya, Fradana memberinya pesan

Fra Angela
Xel, gue ke Amerika. Sekitar 1 minggu, bisa lebih bisa kurang. Lo jaga diri baik-baik, jangan macem-macem sama Bram, belum halal. Kalo Ricky sadar, kabarin gue.
16.45

Jari jarinya menari diatas ponsel miliknya, membalas wasap yang sekitar 2 jam lalu masuk kedalam ponselnya

Fraxela NR
maaf baru bangun tidur
Tadi kak Bram udah ngabarin kalo kamu ke Amerika sama kembaran kamu.
Utang penjelasan soal kembaran.
Aku sama kak Bram juga gak ada pikiran buat ngapa-ngapain kali Fra_-
Oh iya, Ricky udah sadar.
18.31

Fra meletakkan ponselnya di nakas, lalu Akan melanjutkan tidur, untuk kali ini ia Akan melewatkan makan malamnya, ia sangat lelah seharian tadi. Banyak sekali pasien yang harus di tangani. Baru saja memejamkan matanya, ponselnya berdering. Axel jelas berdecak malas lalu mengambil benda pipih ituu pada akhirnya

RICKY JELEK is Calling

"Duh ngapain si ini anak" gumamnya saat tau siapa yang menelpon, tapi ia tetap mengangkatnya

"Apa sih? Masihh kangen sama aku? Besok ketemu Ricky, aku capekk duhhh. Ganggu tidurku aja" cerca Axela

"Bawel banget si lo. Lo tau Anna ke Amerika?"

"Iya tau, kenapa sih?"

"Lo tau dia ngapain ke Amerika?"

"Ricky Chorneles Ribe, kakak sepupuku yang PALING ku sayang. Kalau mau tanya dia ngapain ke Amerika, ya Tanya orangnya sendriiii, ngapain jadi nelpon ke aku sih"

"Kalo dia bales gak Akan gue telpon lo nyet"

"Baru sadar dari maut udah ngatain orang ae" sarkasnya

"Lagian lo ngapain coba marah-marah. Gue Kan cuma nanya"

"Bawel banget sih pantat panci. Udah ah, Axel mau tidur" ketusnya lalu memutus sambungan teleponya sepihak.

Ia membuang ponselnya sembarang lalu menarik selimut untuk menutupi seluruh badannya. Ia berusaha memejamkan matanya Dan kembali tertidur namun usahanya gagal. Alarm di perutnya berbunyi meminta diisi.

"Sial!" Sarkasnya
kemudian memakai sandal tidurnya Dan keluar kamar. Ia mencium aroma menggiurkan dari arah dapur, ia melangkahkan kakinya kesana dan mata bulatnya menemukan Bram sedang memasukan bumbu dapur kedalam panci. Ia mendekati nya Dan duduk di atas meja pantry. Bram hanya melirik sekilas Dan menggelengkan kepalanya

"Duduk ituu di Kursi" tegurnya namun Axel hanya menggelengkan kepalanya

"Masak apa?"

"Sup Ayam" katanya dan Axel mengangguk.

"Aku bisa Bantu apa?"

Axelabram💉 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang