Fradanna menginjakkan kakinya di bandara International Soetta. Ia keluar dari bandara Dan mengambil benda pipih yang ia taruh di tas slempang miliknya, kemudian menekan beberapa icon disana dan menempelkan benda pipih berlogo apel yang sudah termakan ituu di telinga kanannya
"Gue udah sampai di Soetta" ucapnya pada seseorang di seberang telepon
"......"
"Apartment"
"......."
"Oke gue keluar dulu" katanya lalu mematikan sambungan telepon
Kaki jenjangnya ia gunakan untuk melangkah keluar ke arah tempat kedatangan international, sambil menggenggam Tali tas slempang biru muda miliknya, ia melihat sekeliling bandara. Banyak sekali para turis asing yang datang, ia juga menjumpai sepasang remaja dengan ciri-ciri mata sipit berkukit putih sedang bermain kereta dorong yang digunakan untuk mengangkat koper-koper besar
Ia melangkahkan kakinya sampai akhirnya pintu kedatangan international terbuka, bibirnya membentuk lekungan senyum manis dan mencetak lesung pipi di sisi kiri wajahnya saat bola mata coklat hazel yang terhalang kaca mata hitam ituu menangkap sosok yang ia rindukan
"Gue kangen" katanya saat sudah keluar Dan memeluk seseorang di depannya
"Lagian lama sihh" jawab seseorang ituu
"Lo jemput gue sendirian?" Tanya Fradana dan seseorang di depannya mengangguk
"Udah berani sekarang. Hehe" jawabnya
"Ya iyalah, Masa takut terus. Mau nyusahin orang terus lo?"
"Baru juga nyampe udah nyebelin" katanya sambil berjalan ke arah parkiran mobil
"Kalo nggak nyebelin bukan gue dong" katanya lagi
"Axel tidur di Bekasi, Fra" katanya sembari masuk ke dalam mobil
"Ohh, kenapa?"
"Mau bantuin Jaga Ricky sambil ngurusin Ricky juga. Mama jugaa belom pulang ke Surabaya" jelas Axel
"Teruss, gue sendirian dong di apartemen?"
"Ada kak Bram"
"Dia nggak balik ke kontrakannya?" Tanya Fradana
"Nggak, aku udah bilang kalo dia tidur di apart aja soalnya kamu pulang Hari ini"
"Terus apa katanya?"
"Dia bilang mau, katanya ada yang mau di omongin juga sama kamu. Nah ini kesempatan kalian buat ngomong apa yang harus di omongin"
Fradana menghela nafas kasar lalu mrmalingkan wajahnya ke arah jendela mobil
"Gue bingung gimana caranya, Xel.."
"Soal hutang ituu?"
"Lo tau?"
Axel mengangguk "kak Bram cerita soal dia punya hutang sama rentenir buat kuliahnya dia" kata Axel
"Buat kuliah?"
"Iyaa, karena dia masuk kedokteran dan butuh biaya jadi dia harus pinjam uang. Ituu amanah terakhir ibunya"
"Yatuhan, sumpah gue nggak tau soal ituu. Yang gue tau dia pinjem uang ke rentenir, Dan dalang dari semua hutang-hutangnya ituu bokap gue"
"Hah? Maksut kamu?"
"Dia pinjem uang ke bokap gue, dan bokap gue ngasih tapi pake bunga yang nggak wajar"
"Kenapa gitu?"
"Bram nggak cerita soal bokap gue sama bokap dia ituu bukan sodara kandung?"
"Enggak" kata Axel
KAMU SEDANG MEMBACA
Axelabram💉 [End]
Roman pour Adolescents#1 keperawatan 30 Mei #1kedokteran 18 Juni #1 kristen 20 Juli #1 dokter 18 September "Pekerjaan lo ini gak disukai sama banyak orang Xel, siapa sih yang mau bantuin bersihin Bab orang? Siapa yang mau secara sukarela mandiin pasien, gantiin baju pas...