48 - obat nyamuk

209 12 1
                                    

Suara yang menginterupsi ituu membuat kelima manusia yang sedang makan melihat ke sumber suara

"Prof. William" Sapa Abraham sambil membungkukan setengah badannya

Seorang pria paruh baya yang dipanggil Prof. William tersebut tersenyum kearah Abraham yang sedang  menikmati makannya. Ia kemudian berdiri tepat di depan Fraxella, raut wajah Fraxella sangat amat muram dengan Alis menyatu Dan bibirnya yang cemberut membuat kedua pipinya mengembung lucu

Abraham yang melihat ituu benar-benar kaget, bagaimana mungkin seorang Fraxella Nathalia Ribe dengan beraninya menunjukan wajah seperti ituu di depan pria paruh baya yang masihh tergolong muda namun sudah menyandang gelar profesor? Bukankah Axel mengenal rektor Fakultas Kedokteran tersebut?

"Axel ndak suka di ganggu kalau lagi makan loh pa..." ucapnya santaii membuat kedua manusia di samping kanan dan kiri Axel melongo

"Gue nggak salah denger Kan?" Tanya Anna pelan kepada Ricky

"Apa?" Tanya Ricky dengan bisikan juga

"Ituu tadi Axel panggil Prof. William apa?"

"Pa... Papa Kan bener?" Ucap Ricky dengan santainya membuat Anna semakin memelototkan matanya. Luar biasa sekali kejuatan yang ia dapat Hari ini. Benar-benar terkejut dengan fakta yang baru ia ketahui

"Maaf sayang, papa cuma mau bilang kalo papa langsung terbang ke Surabaya lagi, mama kamu rewel minta papa cepet pulang katanya" ujar pria paruh baya dengan setelan jas rapinya

"Axel ikut!!" Serunya samil berdiri

"Nggak! Apa-apaan, lo kemarin udah dari Surabaya, sekarang mau ikut papi ke surabaya? Nggak usah ngadi-ngadi deh lo Deh!"

"Lho, kamu baru pulang?" Tanya William

"He em. Kangen Arlan" jawab Axel sambil kembali memasukan makanan kedalam mulutnya

"Kamu disini aja, rayakan kelulusan pacarmu ituu" ujar William sambil menatap Abraham, Abraham yang di tatap Hanya tersenyum malu Dan menundukan kepalanya

"Papa..." Tegur Axel

"Hahaha, anak bungsu papa udah besar ya sekarang" ujar William sambil mengacak rambut anaknya "dokter Abraham, titip anak Saya yaa kalau bandel tolong jangan dimarahin. Saya Menjaga dia dengan penuh kasih sayang" ujarnya pada Abraham yang kini dipanggil dokter

"Baik Prof, terimakasih"

"Ricky, papi pulang dulu. Kali ini kalau Axel bandel marahin aja papi rela, gantikan posisi papi buat Axel ya. Jadilah kakak yang baik buat dia"

"Ya jangan di marahin juga pa" kata Axel

"Yasudah kalau gitu diganti hukumannya, nggak ada susu sebulan"

"Axel pilih opsi pertama" jawabnya lalu menyengir lebar, ia mencium tangan papanya Dan memeluknya singkat "hati-hati pa"

"Siap pi. Take care pi, Salam buat Mami" ujar Ricky

Pria paruh bayar dengan setelan jas hitam itu meninggalkan tempat dengan sapaan di kanan kirinya, mengingat beliau ada rektor Fakultas Kedokteran universitas Palma

Sepulang acara wisuda Dan sumpah, mereka kembali ke apartemen Ricky. Membersihkan badan Dan beristirahat sejenak, waktu menunjukan pukul 18.00.

Anna bangun dari tidurnya dan melihat sebelah kanannya masihh ada Axel yang tidur dengan penutup mata yang dikenakannya. Anna menatap ponselnya sekilas lalu mengabaikan beberapa chat dari orang yang ia kenal, banyak sekali yang bertanya apakah Axel benar-benar anak bungsu profesor muda ituu.

Axelabram💉 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang