"Axel tolong cek TTV pasien kamar 108 bed 2 ya"
"Oh oke mbak"
"Habis itu nanti tolong hubungi dr. Clarita untuk operasi pasien kamar 99 bed 3"
"Operasi apa mbak?"
"Apendik"
"Oh okee"
"Yaudah kamu ke kamar 108 dulu" Axel mengangguk dan membawa peralatan untuk mengukur tanda-tanda vital pasien
Pagi ini ia begitu sibuk, disibukan oleh pasien-pasien di paviliun tiga yang rata-rata berusia 30 tahu keatas. Ada satu anak berusia sekitar 16 tahun juga disana.
Sebelum Ia memasuki kamar 108, ia menarik napas dalam lalu menghembuskannya perlahan kemdian tersenyum
"Selamat pagi bu"
Sapanya pada pasien berusia sekitar 32 tahun di hadapannya. Pasien ini di dampingi oleh suaminya
"Selamat pagi suster" jawab pasien itu
"Saya perawat Axel, pagi ini saya akan mengecek TTV ibu" katanya sambil melihat nama di gelang pasien "Membutuhkan waktu kurang lebih sepuluh menit, mohon kerja samanya ya bu" ucapnya lalu melakukan tindakan dan pasien itu mengangguk
Setelah mendapat persetujuan dari yang bersangkutan, yang pertama kali ia lakukan adalah mengambil termometer digital
"Permisi Bu, 2 kancing baju teratas di lepas dulu ya" katanya sopan
Ia mulai meletakan termometer digital di Axila pasien dan merapikan bajunya kembali. Setelahnya ia mengambil stetoskop dan mengenakannya.
"Permisi Bu" katanya sambil meraba nadi pasien, setelah menemukan ia mengambil spygnomanometer dan mulai menggulung lengan baju pasien. Ia mengambil termometer dan melihat suhu tubuhnya, setelah itu
Ia memasangkan manset 3 jari diatas nadi dan mengeratkannya, lalu meletakan stetoskopnya pada nadi yang ia temukan tadi setelah itu ia memompa alat itu sambil sesekali mengerutkan dahiIa memompa lagi dan lebih fokus lagi untuk mendengarkan suara systole dan diastole yang menyalur pada telinganya, setelah merasa Yakin ia meletakan stetoskopnya dan membuka manset
"Ibu sudah berapa hari disini?" Ia bertanya
"Ini hari ke tiga sus" kata pasien itu
Ia mengangguk "permisi ya Bu" katanya sambil memegang pergelangan tangan si pasien dan mulai menghitung denyut nadi disertai pernapasan pasien. Setelah semuanya beres ia bertanya pada pasien
"Sebelum ini suhu tubuhnya berapa bu?" Ia bertanya
"Awal saya masuk sini suhu tubuh saya 40°c suster, kemudian terakhir tadi malam di cek sudah turun menjadi 39" paparnya
"Lalu tensinya?"
"Tensi awal 200/170"
Ia mengangguk dan menjelaskan kepada pasien tentang kondisi yang sebenarnya
"Suhu tubuhnya 38,6°c lalu tensinya 140/100, nadinya 105×/menit dan pernapasan ibu 23×/menit. Angka ini sudah mulai kembali ke kondisi normal. Tetap dijaga kondisinya ya Bu, jangan terlalu lelah, jika ada yang di butuhkan bisa tekan belnya"
"Iya suster, terimakasih ya"
"Baik Bu, saya permisi dulu" katanya sambil berlalu
Ia menghembuskan nafas lega saat selesai melakukan tindakan. Ia bergegas ke nurse station dan mencatat laporan. Setelah tugas pertamanya selesai, ia mengambil gagang telepon dan menekan angka 6
Tutt... Tutt... Tutt...
"Ruang dokter, ada yang bisa di bantu?" suara dari seberang menginterupsinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Axelabram💉 [End]
Novela Juvenil#1 keperawatan 30 Mei #1kedokteran 18 Juni #1 kristen 20 Juli #1 dokter 18 September "Pekerjaan lo ini gak disukai sama banyak orang Xel, siapa sih yang mau bantuin bersihin Bab orang? Siapa yang mau secara sukarela mandiin pasien, gantiin baju pas...