38 - Sweet moment

246 15 2
                                    

Matahari sudah naik, mengintip dari celah jendela dengan malu-malu, berharap dapat menyinari dua gadis yang sedang bergulung bak kepompong

"Hoaaamm"

Si matahari sudah berhasil membangunkan gadis berambut ikal, ia mengucek matanya Dan sesekali menguap kembali Dan merentangkan otot-ototnya

"Fraa, bangun. Saat teduh dulu" ucapnya pada gadis di sampingnya yang masihh terjebak di alam mimpi

Tidak ada sahutan apapun, sang empu malah menarik selimut hingga menutup kepalanya

Perempuan ituu hanya bergeleng kepala, tangannya menjulur meraih jam weker berbentuk kepala doraemon  di nakas samping tempat tidurnya, Setelah menunjukan pukul 05. 00 ia menaruhnya lagi

Ia menyibak selimut, memakai sandal Dan berjalan keluar kamar.

Matanya Tak sengaja menangkap sosok laki-laki yang beberapa waktu lalu menyatakan cinta padanya ituu sedang tidur di sofa

"Kenapa tidur di sofa?" Gumamnya

Ia melangkahkan kakinya kembali ke dalam kamar lalu mengambil selimut di lemari,

Melangkahkan kakinya lagi ke arah prianya Dan mulai menyelimutinya, namun pergerakannya ituu membangunkan sang empu

Mata Abraham terbuka Dan mulai melihat siapa yang mengusik tidurnya

"Eeeugghhh" lenguhnya kemudian merentangkan ototnya

"Kenapa tidur disini?" Tanya Axel sambil mengelus rambut Bram

Abraham memejamkan matanya lalu menarik selimut yang tadi di pasangkan oleh Axel. "Ketiduran" jawabnya

"Bangun gih, pindah ke kamar. Nanti badannya sakit semua" peringat Axel

"Nanti aja"

"Sekarang aja kak"

Abraham bangun Dan duduk di sebelah Axel, memeluknya Dan menenggelamkan kepalanya di cerukuk lehernya

"Sayangnya Axel" kata Axel sambil mengelus rambutnya dengan sayang

"Sayangnya gue juga" jawab Bram lalu mengangkat kepalanya, melihat wajah bangun tidur gadisnya "mau ngapain bangun jam segini?"

"Mau saat teduh sebentar, tadi mau cuci muka eh liat kakak tidur disini"

"Saat teduh bareng mau?" Tanya Bram sambil tersenyum

Axel tersenyum jugaa dan menganggukan kepalanya "Cuci muka dulu" kata Axel yang di angguki oleh Bram

Mereka berdua bergegas mencuci mukanya, lalu mengambil alkitab Dan gitar. Abraham dan Axel kembali ke depan, duduk di sofa ruang keluarganya

Bram mulai menutup matanya sambil memetik senar gitar, sambil menunggu Axel siap

"Udah, ayok" kata Axel yang sekarang sudah lebih fresh

"Nanti yang Doa pembuka siapa?" Tanya Bram

"Axel, nanti kakak yang tutup"

Bram mengangguk Dan mulai memainkan gitarnya, memetiknya dengan lembut sambil bernyanyi, Axel mengikuti tempo petikan gitar yang di ciptakan oleh Bram 

Banyak perkara yang ku simpan dalam hati
Mengapa kah harus terjadi, di dalam kehidupan ini

Satu perkara yang ku simpan dalam hati
Tiada sesuatu yang terjadi, tanpa Allah peduli

Allah mengerti, Allah peduli..
Segala persoalan yang Kita hadapi..
Tak Akan pernah..
Di biarkannyaa

Axelabram💉 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang