"ASTAGA TUHAN" Pekik Axel saat tau, siapa pasiennya
Seorang laki-laki berusia 3 tahun lebih tua darinya, tergeletak lemas Tak berdaya dengan lumuran darah di sekujur tubuhnya.
Kakinya melemas, nafasnya tercekat seketika, matanya berkaca-kaca, tangannya meremas pinggiran bangsal untuk menahan tubuhnya
Bram mengerti situasi ini, dan langsung mengambil tangan Axel untuk di genggam
"Pasien korban kecelakaan, dok" jelas suster yang menangani pertama Kali
"Kakk!!! Hikss hikss... Ini kenapaa mbak Nad?" Tanya Axel dengan tangis yang sudah pecah.
Runtuh seketika pertahan Axel melihat laki-laki yang begitu di sayangnya tergeletak lemas Tak sadarian diri
"Tabrak lari Xel.."
"Astaga, Ya Tuhan.. hikss hikss.. tolong pasang EKG sekarang" teriak Axel yang langsung di Bantu oleh Nadia menyiapkan Elektrokardiogram
"Bertahan kak, bertahan buat Axel.. hikss" dengan sesegukan Axel melupakan posisinya sebagai perawat. Ia Melakukan apapun yang ia bisa untuk memyelamatkan nyawa laki-laki di depannya
"Biar gue yang tangani" kata Bram
"Aku mau disini, aku yang Akan ngerawat dia" tegas Axel di hadapan semua orang disana dan Bram Hanya mengangguk. Ia mengerti kecemasan gadis ituu
Titttttt........
"Nadi pasien tidak teraba!! Kak Bram, tolong hikss..." teriak Axel, ia melupakan panggilan dokternya
Bram langsung Naik di atas pasien Dan Melakukan resusitasi Jantung dan paru-paru dengan skala banding 15 : 2
Ia Melakukan berkali kali namun hasilnya nihil, denyut Jantung belum jugaa kembali. Bahkan Axel sendiri yang Melakukan tindakan resusitasi Jantung dan paru-paru (RJP)
"Defibrillator Nad, tolong" kata Bram meminta Nadia kala ia mengerti harus Melakukan lebih dari RJP
"Ini dokter" kata Nadia sambil menyerahkan alat kejut Jantung
"200 joule" kata Bram lagi lalu mengambil posisi di samping laki-laki "Oke semua jaga jarak" perintah Bram Lalu Axel mundur
"3...2...1... Shock!" Ucap Bram di sertai meletakkan defibrillator di dada pasien
"Naikkan 350 joule" kata Axel kepada Nadia
"Tapi Xel.."
"Nad.. naikkan kecepatannya" kata Bram
"3...2...1... Shock!" Ucap Bram lagi di sertai Melakukan kejut Jantung ituu.
Ia Melakukan berulang kali sampai mesin EKG berbunyi stabil kembali
Titt... Titt... Titt...
"Periksa dentak Jantung" Ucap Axel sambil meletakkan dua jari tangannya di leher pasien
"ROSC" ucapnya Lalu menghembuskan nafas lega yang artinya denyut Jantung kembali
"Hikss... Hikss.. hikss.. kakk... Hikss..." Tangis Axel pecah seketika sambil memeluk laki-laki di hadapannya
"Xel, biar Nadia yang urus dia dulu"
"Gak mau, biar aku aja" katanya keukeuh
Melihat kondisi Dan emosi Axel yang tidak stabil, Bram Dan Nadia tidak mengizinkannya untuk Melakukan tindakan. Biarkan Nadia saja.
"Nanti Setelah di pindah di ruang rawat baru lo yang turun tangan"
"Kak Bram.. hiks.."
"Plis, dengerin gue Kali ini" pinta Bram
KAMU SEDANG MEMBACA
Axelabram💉 [End]
Teen Fiction#1 keperawatan 30 Mei #1kedokteran 18 Juni #1 kristen 20 Juli #1 dokter 18 September "Pekerjaan lo ini gak disukai sama banyak orang Xel, siapa sih yang mau bantuin bersihin Bab orang? Siapa yang mau secara sukarela mandiin pasien, gantiin baju pas...