22 - Hampir Kecolongan

269 17 3
                                    

Hari sudah menjelang siang, Dan saatnya Bram kembali ke rumah sakit Karena jam dinasnya Hari ini siang Hari,

Ya, Bram sedang tidak Ada di rumah sakit, melainkan di Resto. Ia Hanya mengantar Axel tadi pagi Lalu pergi keluar area rumah sakit Dan mulai bekerja paruh waktu di resto itu

"Bram, gue balik ya" kata Dion teman baru Bram

"Oke yon, hati-hati lo"

"Oke lo juga" Dan dia menghilang di balik pintu

Ia meletakkan apron Dan melepaskan topinya, mengganti seragam pelayannya dengan kemeja, merapikan rambutnya sedikit Lalu melapisi badannya dengan hoddie army yang selalu di bawanya kemana-mana.

Ia mengambil tas ranselnya Dan memakai sepatunya, bergegas menuju keluar ruang ganti Dan kembali ke rumah sakit sesuai dengan rencananya

Mobil yang ia bawa bekecepatan sedang Dan melintasi jalan sore yang sudah macet itu, sekarang sudah jam 1 Satu jam lagi sudah jadwalnya ia dinas.

Ketika jalan terasa lenggang, ia menambah kecepatan Mobil yang di bawanya Dan hingga sampai ke parkiran Mobil rumah sakit. Ia turun Dan menenteng jas dokternya sembari tersenyum pada pasien Dan pengunjung karena sudah memasuki jam besuk.

Ia masuk ke ruangan yang setengah Hari ini ia tinggal untuk bekerja dengan harapan hutang-hutangnya akan Lunas, matanya terpaku menatap gadis berseragam putih dengan capp di kepalanya sedang meletakkan kepalanya di meja kerjanya, ia mendekati mejanya Dan meletakkan Tasnya di meja, is tersenyum sejenak menatap wajah lelah yang sedang terlelap di sertai dengkuran halus disana

"Gue Tau dia cantik, udah buruan chekclock dulu, 10 menit lagi jam checklock abis" kata dr. Clarita teman sejawatnya

Bram bangkit Dan berjalan keluar ruangan "lo dinas siang juga?" Tanya ia ketika hendak meninggalkan ruangan

"Dobel shift gue, siang sampe pagi"

"Ngelakuin kesalahan lagi?" Tanya Bram yang sudah sangat hafal dengan kelakuan temannya, memangnya apa lagi yang ia lakukan sehingga dapat hukuman dobel sift?

"Yah, lo Tau gue lah ya. Udah lo checklock dulu, keburu abis"

"Oke" Bram keluar dan memakai jas kebanggaannya

Setelah merasa sudah tepat waktu ia checklock, ia kembali ke ruangannya yang ternyata mejanya sudah tidak di huni oleh gadis magang usia 17 tahun itu

Ia Tak mengambil pusing Dan duduk di mejanya sembari melihat berkas-berkas Mana saja yang harus ia tanda-tangani Dan setujui terutama dalam kasus operasi

"Jadi kenapa lo di hukum?" Tanya Bram saat ia mengira bahwa Clarita yang masuk ke ruangan. Tak liat-liat kau ini yaaa yaa

"Apa? Axel gak di hukum" jawaban polos itu keluar dari bibir mungilnya yang masih berwarna merah karena liptint

Setelah merasa kenal dengan suara itu, ia mendongakan kepalanya Dan menutup mapnya Dan menopang kepalanya di antara tumpuan tangannya

"Axel di hukum ya?" Tanya ia yang masih Tak mengerti maksut dari perkatan Bram

Bram tersenyum simpul Dan memperlihatkan lesung pipitnya "sini, ngapain lo berdiri disitu?"

Axel menekat Dan masih belum mengerti "Kenapa?"

"Lo tidur di sini sih, makanya lo di hukum" katanya sambil menunjuk mejanya

"Maaf, ngga sengaja kok beneran. Tadi nungguin kakak terus ketiduran"

"Ngapain nungguin gue?" Tanya Bram

"Axel udah selesai Dinas, waktunya pulang. Pas mau pulang mobilnya gada"

"Iya tadi gue pinjem sebentar, nih bisa nyetir Kan?"

Axel menggeleng lemah Dan menatap Bram dengan tatapan nelangsa

"Huftt, gue shift sore, Pulangnya nanti jam 10"

"Ya kenapa ga bilang sih? Tau gitu pulang dari tadi"

"Sori lupa kabarin" sungguh ajaib memang Bram ini, ia kira meminta maaf Akan mengembalikan waktu Axel tadi?

Axel merengut saja Dan mengambil tote bag ya tanpa permisi, mengambil jaket Dan menyambar kunci Mobil dengan kasar

Bram yang melihat itu melongo, pasalnya gadis di depannya ini tidak pernah marah padanya. Tentu is kaget sekarang

"Eh, tunggu" Bram mencegahnya namun Axel Tak kunjung berhenti Dan malah melangkahkan kakinya keluar

"Axelaa.. tunggu" panggil Bram lagi yang tetap tidak di gubris oleh Axel

"Xel.." katanya sambil mencekal pergelangan tangannya

"Apasih?!" Ketus Axel

"Maaf Kali, gitu aja ngambek. Namanya juga orang lupa" Bram bernegosisasi dengan Axel

"CK!" Axel berdecak

Ia hendak melanjutkan langkahnya namun tarikan Bram lebih kuat hingga ia menabrak dada bidang Bram

"Aduhh, kak!!" Ketusnya

Namun Bram Tak menghiraukan Dan malah membawa Axel masuk ke ruangannya Lalu mendudukan ia di Kursi kerjanya dan Bram sendiri bersandar di meja sambil menatap Axel yang masih uring-uringan sambil merapalkan sumpah serapah pada Bram yang jelas pasti sudah di dengar oleh Bram

"Bisa ga si gausa gemesin kalo marah?" Goda Bram

"Ini kenapa aku di bawa kesini? Aku capek Tau gak? Mau pulang!" Ketus Axel yang kemudian memalingkan wajahnya dari Bram

Bram yang entah mengapa ketika di cafe tadi ingin sekali membeli Choco milkshake Dan memberikannya pada Axel,

Ia menempelkan milkshake ke pipi Axel dan sang empu langsung menoleh kaget

"Nih, udah gak usah marah. Gue Tau gue salah" katanya sambil menyodorkan milkshake yang ia beli

"Dikira bayi apa di kasih milkshake langsung luluh" katanya ketus kemudian memalingkan wajahnya lagi

"Bayi gak boleh minum milkshake!! Bego di pelihara. Yaudah kalo gamau, gue minum sendiri"

Mendengar Bram ngomong gitu, Axel langsung menoleh ke sumber suara Dan merebut milkshake yang sedotannya Hampir saja menyentuh bibir Bram

Bram yang melihat itu tertawa renyah kemudian memainkan cepolan rambut Axel yang sedikit berantakan Dan mulai mengusap rambutnya sembari menemani Axel meminum milkshake yang di belikan.

Tidak Ada yang membuka suara hingga suara Axel membuyarkan lamunan bram

"Mau?" Katanya sambil menyodorkan milkshake kehadapannya

Bram melihat milkshake yang di goyang-goyang Axel itu sekilas Lalu melihat ke arah Axel, tampak Ada bisa coklat di ujung bibirnya

"Gue Tau Cara lain buat minum itu" katanya Dan Axel bingung

Bram mendekatkan tubuhnya Lalu mensejajarkan tingginya dengan tinggi Axel. Ia mendekatkan wajahnya Dan kemudiannn...















BRAAKKK.....

"PASIEN TRAUMA DI IGD !! BRAM AXEL CEPET BANTUIN!!!" Suara Clarita menggema Dan Membuat Dua insan itu langsung menegakan tubuhnya masih masing2

"Kasus apa?" Bram cepat merespon

"Fraktur Leher femur!!" Cepetann kalian berdua iihhh lama banget!"

Axel Dan Bram sudah terbiasa dengan situasi gadar (gawat darurat) seperti ini, mereka segera bangkit Dan berlari menuju ruang IGD yang memeriksa pasien disana

🤒🤒🤒🤒🤒

HELLOOWWW GAISSS

YUHUU UP LAGI NIH AXELABRAM

JANGAN LUPA VOTE COMMENT YAAKK

MUAHHH🥰🥰❤️

Axelabram💉 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang