33. Rencana Rey dan Aldo

457 438 125
                                    

Seorang lelaki berdiri di depan gerbang rumah yang megah. Ia terlihat menunggu seseorang keluar dari rumah tersebut. Pintu rumah itu terbuka dan memperlihatkan seorang gadis cantik dengan tas berwarna marun.

"Lo ngapain di rumah gue?" tanya gadis tersebut dengan tatapan bingung.

"Ya gue mau antar lo ke sekolah lah," jawabnya.

"Modus lo! Ya udah ayo berangkat!"

Lelaki itu pun melajukan mobilnya keluar gang perumahan tersebut. Telat 3 detik, lampu lalu lintas sudah berganti warna merah.

"Yah kan kena merah," papar si lelaki.

"Lo nya kali kak yang kurang gercep," ujar gadis tersebut.

"Ya dah cewek emang selalu benar!" sahutnya.

Dua menit mereka menunggu, akhirnya lampu hijau kembali menyala. Lelaki itu segera menancapkan gas nya agar tidak telat.

"Eh ngomong-ngomong, sejak kapan lo suka sama si Ahmad?"

Gadis itu tertegun mendengar pertanyaan itu. "Kenapa lo nanya gitu?"

"Cuma mau nanya aja sih. Kalau lo ga berkenan jawab, ya gapapa."

"Hm, gue mulai suka sama Ahmad pas kelas kelas enam. Itu karena sikap dia yang care ke gue. Entah itu sekedar nanya udah makan apa belum, bisa atau enggak ngerjain tugas, gitu lah."

Lelaki itu mengangguk paham. "Masih sampai sekarang?"

"Kalau ditanya masih apa enggak nya, sejujurnya masih. Tapi, semenjak kehadiran cewek itu di hidupnya Ahmad, semuanya berubah. Sikap care Ahmad ke gue perlahan pudar. Dan teralihkan ke si cewek itu."

"Kenapa lo ga jujur aja ke cewek itu kalau lo duluan yang ada rasa ke Ahmad?"

"Gue ga enak hati buat ngomong ke dia. Honestly, dia juga baik sih ke gue. Tapi kalau udah urusan kayak gini, ga bisa main-main."

Tangan kanan gadis itu menyalakan lagu pada ponselnya dan disambungkan ke speaker yang ada dimobil lelaki tersebut.

"Eum, terus lo bakal ngapain ke cewek itu?"

Gadis itu tertawa kecil. "Kayanya lo ga perlu tahu soal ini, kak. Gue waspada aja, takutnya lo bocor ke teman-teman cewek itu."

Mobil yang lelaki itu kendarai berbelok ke kiri. Kini mereka telah sampai di parkiran sekolah. Keluar dari mobil, tak sengaja ia bertemu dengan Aneisha dan Dafa.

"Eh princess diantar sama Kak Aldo ya?" tanya Dafa.

"Kok mau sih Kak Aldo antar lo ke sekolah? Atau lo yang nyuruh buat jemput? Ups!" decit Aneisha.

Aldo keluar dari mobil dan menghampiri mereka yang sedang berkumpul.

"Gue sendiri Sha yang mau antar dia," sahut Aldo.

"Lo ga takut kak sebelahan sama mak lampir ini?"

"Duh udah deh masih pagi, jangan ribut-ribut lah. Ya udah yok langsung masuk aja!" ajak Aldo yang berjalan lebih dulu.

Aneisha dan Dafa memilih untuk tidak berjalan dengan mak lampir itu. Mereka menunggu dua menit agar sedikit jauh darinya.

"Udah yok masuk!" ajak Dafa.

Aneisha mengangguk dan berjalan sebelahan dengan Dafa. Saat masuk gerbang pertama, mereka bertemu dengan Careen yang turun dari taksi online.

"Hei Kak Careen!" sapa Aneisha.

Careen menoleh ke arah yang memanggilnya. "Eh hai Sha!"

"Kalian baru sampai?" tanya Careen.

"Enggak kak. Udah beberapa menit yang lalu," jawab Dafa.

Best Friend(zone) [SUDAH TERBIT:GENTE BOOKS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang