Hari yang dinanti-nanti para anggota Kelas Khusus tiba. Jam dinding sudah menunjukkan pukul lima pagi. Terlihat gadis cantik dengan rambut terurai sedang mempersiapkan tas untuk ia bawa.
"Hm, apa lagi ya yang belum gue masukin tas?" gerutunya.
"Oh iya! sendok garpu gue belum."
Dengan segera ia menuju dapur untuk mengambil peralatan makan nya itu. Terlihat seorang lelaki sedang berdiri di depan kompor.
"Pah, udah masak aja nih," sapa gadis tersebut.
"Eh nak, cari apa ke dapur?"
"Aku mau ambil sendok sama garpu."
"Ah ambil itu yang travel size aja, Sha. Itu di rak kedua ya."
Gadis itu langsung mengambil keperluannya. Setelah selesai, ia berinisiatif untuk membantu Seno, papanya. Dengan senang hati Seno menerima bantuan dari anak gadisnya itu. Lalu mama dan kakaknya ikut bergabung di meja makan.
"Kamu jadi berangkat hari ini, Sha?" tanya Amara, kakak dari Aneisha.
"Iya jadi, kak. Antara sore atau malam kemungkinan baru sampai rumahnya."
"Semua perlengkapannya sudah disiapkan nak?" tanya Laras, ibu Aneisha.
Aneisha mengangguk. "Sudah siap semuanya, bu."
Sarapan pun selesai, Aneisha kembali ke kamar untuk berganti pakaian dan segera bersiap untuk berangkat dan berkumpul di gedung C sekolahnya. Saat ia mengikat rambut, tiba-tiba ponselnya bergetar.
"Jangan berangkat dulu, gue jemput lo sekarang."
Read Iya iya gue tunggu
Selang sepuluh menit, seseorang telah sampai di depan gerbang rumahnya. Aneisha pun langsung turun membawa tas ranselnya.
"Pah, mah, kak, aku pamit berangkat dulu ya!" ucapnya sambil bersalaman.
"Iya nak hati-hati ya," ucap Seno.
"Daf, lo jagain adik gue ya. Awas kalo Aneisha sampe sakit," tutur Amara.
"Eh Ra, ga boleh jutek gitu ih. Iya nak Dafa, tolong jaga Aneisha selama disana ya?" pinta Laras.
Dafa tertawa kecil. "Insya Allah saya jaga Aneisha dengan sepenuh hati."
"Ck! Lebay lo. Ayo berangkat sekarang!" ajak Aneisha.
Mereka pun berpamitan dan langsung menuju Garuda International School. Sebelum berbelok kearah sekolah, mereka bertemu dengan motor yang dikendarai Reynold.
"Tin tin!" bunyi klakson motor Dafa.
Rey menoleh. "Ya elah kalian bikin kaget aja!"
"Kebetulan banget ketemu disini. Ya udah bareng aja yuk!" seru Sherly.
Sesampainya di sekolah, keempat remaja itu segera menuju gedung C, tempat berkumpul. Disana sudah terlihat Alicia yang sedang memainkan ponselnya, serta dua ketua tim.
"Pagi juga lo datangnya," ucap Rey yang menghampiri Alicia.
"Iya lah, gue kan anak rajin." balasnya.
Mereka menunggu sampai semua anggota berkumpul. Berselang lima menit, satu persatu anggota tim hijau berdatangan. Dimulai dari Nabila, Ahmad, Celine, dan Clarissa.
"Oke semuanya sudah berkumpul. Sebentar lagi kita akan berangkat ke tempat yang sudah saya beritahu dikedua tim untuk melaksanakan ujian akhir di kelas ini,"papar ketua tim jingga.
"Sebelum berangkat, sebaiknya kita berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing agar lancar dan selamat sampai tujuan. Berdoa dimulai," ucap ketua tim hijau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend(zone) [SUDAH TERBIT:GENTE BOOKS]
Teen FictionHighest rank: #3 in highschoolstory [25-05-2021] #1 in Sherly [28-06-2020] #1 in Ahmad [28-06-2020] #20 in Friendzone [19-02-2020] #1 in wttys2019 [25-12-2019] #1 in Aldo [31-12-2019] BLURB: Jakarta. Tempat ditemukannya banyak sekolah mewah. Seperti...