Malam yang indah dengan bintang-bintang menghiasi langit Kota Jakarta. Terlihat gadis berpiyama biru terduduk sembari menatap layar laptopnya. Dengan ditemani secangkir teh hangat dan biskuit kesukaannya. Ia menggerakkan jemari pada laptopnya. Tampak sebuah karya tulis nan indah yang sedang ia buat.
Tanpa disadari, ada panggilan masuk dari ponselnya. Namun gadis itu masih acuh dengan ponselnya itu. Sampai kesekian kali ponsel berdering, akhirnya ia pun mengambil nya.
"Ah gila nih anak nelepon gue banyak amat," ucapnya yang heran.
"Ya udah iya gue turun nih, sabar dulu atuh," tuturnya dan langsung mengakhiri panggilan tersebut. Ia menuju lantai bawah untuk menemui seseorang yang sedari tadi meneleponnya itu.
"Wah parah lo, Sha! Gue udah pegel banget berdiri kek orang dongo disini," ucap temannya Aneisha.
"Ya maaf lah, gue lagi lanjutin cerpen soalnya hehe."
"Ya udah lah gue mau ngobrol penting sama lo, ini gue dibolehin masuk ga?" tanya teman nya.
Aneisha mengajak teman perempuannya itu untuk masuk ke rumah. Karena di luar pun udaranya dingin, membuat hati nya tak tega kalau meninggalkannya di luar seorang diri.
"Eh ada nak Sherly! Ada apa Sher, kamu malam-malam kesini?" tanya Seno.
"Iya om maaf ya aku bertamu nya udah malem kek gini. Ini aku lupa kalau ada tugas ekskul bareng Aneisha," jawab Sherly.
"Oh ya udah, kalian ngerjainnya di kamar Aneisha aja ya. Oh ya mau minum apa nak?" ujar Seno.
"Ga usah repot om, nanti kalau haus aku ambil sendiri aja deh," sahut Sherly.
Seno pun meng-iyakan jawaban Sherly dan kembali menuju ruang tv. Sementara itu, Aneisha mengajak Sherly untu ke kamarnya. Saat itu juga, Sherly mengeluarkan selembar kertas putih dari tas nya dan memberikan kepada Aneisha.
"Nih coba lo liat," suruh nya pada Aneisha.
Aneisha mengambil dan meneliti kertas tersebut, namun hasilnya tidak ada tulisan apapun.
"Loh ini mah kertas polos doang, apa yang mau gue liat?" tanyanya yang bingung.
"Eh dodol gue lupa! Kan lo ga bisa liat gini ya hehe. Ya udah gue bacain, katanya dalam dua hari ke depan, kalian yang terpilih lolos kelas khusus harus bisa mencari tahu siapa orang yang satu team dengan kalian dan siapa yang menjadi musuh kalian."
"Wait deh, berarti kondisi saat ini, kita ga tau siapa yang baik atau musuh dari dua team ini?" tanya Aneisha.
"Yap bener! Coba cek pesan masuk di hp lo deh, tadi pas gue mau ke rumah ini, gue dapet pesan masuk dari si unknown lagi."
Aneisha segera mengambil ponsel nya hari meja belajarnya. Ia pun melihat pesan yang dimaksud Sherly.
"Kita bisa tahu kalau orang itu satu team, kalau ada tanda warna yang sama dilengan orang itu," ucapnya sambil melihat lengan kanannya.
Dan setelah Aneisha melihat lengannya, disitu tampak tiga garis bewarna jingga. Tiba-tiba ponselnya memperlihatkan pesan masuk dari unknown untuk kesekian kali.
'Warna dan garis itu bukan sembarang simbol. Semua itu ada artinya tersendiri. Kalian yang sudah terbagi menjadi dua team, dan warna yang ada yaitu hijau dan jingga. Selain itu arti dari satu garis yaitu kemampuan kalian masih dasar, dua garis artinya kemampuan sudah baik, dan tiga garis artinya kemampuan kalian luar biasa. Manfaatkan dua hari ini untuk mencari tahu siapa teman dan siapa musuh kalian! -unknown"
"Demi apapun Sha! Si unknown ngirim pesan lagi!" ujar Sherly yang terkejut.
"Iya ih, ga ada kerjaan banget dah dia. Jujur, gue penasaran banget siapa sih si unknown itu," tutur Aneisha yang kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend(zone) [SUDAH TERBIT:GENTE BOOKS]
Teen FictionHighest rank: #3 in highschoolstory [25-05-2021] #1 in Sherly [28-06-2020] #1 in Ahmad [28-06-2020] #20 in Friendzone [19-02-2020] #1 in wttys2019 [25-12-2019] #1 in Aldo [31-12-2019] BLURB: Jakarta. Tempat ditemukannya banyak sekolah mewah. Seperti...