Bab 23 - Pria Bangsawan Kaya Menyesal 8

2.2K 345 13
                                    

Pria kokoh itu dengan tubuh yang baik begitu dengan kulit putih yang cerah menghadap ke ibundanya yang sakit.

Saat ia masuk ke dalam ia melihat ibunya dipijit oleh beberapa pelayan penampilannya terlihat lesu.

"Ibunda apakah anda baik-baik saja?"

Jung Jae Hyun mendekati ibunya, dia tidak memanggilnya nyonya untuk kali ini saat bertemu ibunya secara langsung.

Dia membungkuk menghadap ibunya. Seolah dipanggil oleh anaknya mata nyonya Min Hyorin terbuka, menatap putra semata wayangnya.

"Apakah kamu masih mengingat ibumu, saat meminta tangan ibumu untuk menikahi wanita yang ibu tidak senangi?"

Jung Jae Hyun mendengar itu mengepal tangannya, dia mencoba mengatur emosinya.

Kondisi ibunya tidak dalam baik, jika ia mulai memancing emosinya, maka tingkat amarahnya akan meningkatkan dan itu berakibat fatal dengan penyakitnya.

"Ibunda, dia bukan seseorang yang salah anak ini pilih. Suzy adalah putri dari Bae Changmin. Guru besar dari para bangsawan, pangeran, dan putri. Dia adalah anak dari ibu sah nya."

Jung Jae Hyun mencoba meyakinkan ibunya lagi, dan mengingatkan ini tidak sama dengan masa lalu.

Min Hyo Rin mencoba duduk dibantu oleh pelayan seniornya. Tubuhnya kurus dan ada beberapa helai sudah memutih.

"Apakah anda meragukan penilaian ibumu?"

"Ibunda, tidak ada yang salah dengan Suzy. Dia baik dan penurut."

"Dia memiliki masalah pada otaknya. Itu hanya akan mempermalukan keluarga kita, Jung Jae Hyun."

Min Hyo Rin mulai memanggil anaknya dengan namanya berarti dia sudah sangat kesal dengan keinginan kuat putranya, seolah apa yang ia katakan tidak akan mengubah keputusan putranya.

"Ibunda, putra ini masih ingin tetap menikahinya."

"Apakah ilmu tentang rasa bakti pada orangtua telah kau salahi? Apakah darah kental antara kau dan aku ibu mu, akan diganggu dengan orang luar yang kau kenalkan? Wanita itu tidak memiliki nilai selain anak sah dari keluarganya. Tidak ada bakat dan pikirannya seperti anak kecil. Apakah kau hanya ingin mempermalukan ayahmu diperbatasan yang masih membela kerajaan kita?!"

Ibu Jung Jae Hyun mencoba mengingatkan pengorbanan ayahnya yang jauh dari rumah, dan hubungan mereka sebagai ibu yang melahirkannya.

Putranya yang tidak pernah bersujud mulai menekuk lututnya dan mematuk kepalanya di lantai kayu itu.

"Bahkan jika itu yang ibunda katakan, putra ini masih tetap memegang kuat Suzy sebagai wanita saya."

Jung Jae Hyun mengatakannya dengan lancar para pelayan yang menonton geram dan membuang wajah.

Ibu Jae Hyun mulai merasa darahnya mendidih kembali dia mengambil secangkir giok kecil dan tepat melempar ke arah kepala putranya.

Putranya tidak menghindar sama sekali, matanya tetap acuh tak acuh. Darah segar dikening Jung Jae Hyun menghiasi.

Pelayan senior yang turut merawat tuan muda di masa lalu terlihat kaget.

Sedangkan Min Hyorin menarik napas dalam-dalam seolah dia tak pernah tahu bahwa dia akan melahirkan anak yang akan melawannya di masa depan.

"Jika kau tetap meminta tangannya. Jangan harap ibu dan ayahmu merestuinya. Jika anda melanggar anda akan kehilangan kata sebagai anak yang berbakti dan menjadi durhaka hanya karena seorang wanita kecil itu."

Mata Min Hyorin memerah dia sudah sangat kesal, dan penyakit pura-puranya menjadi kenyataan dia jatuh pingsan setelah mendapat serangan emosi dari putra yang dirawat sangat ketatnya itu.

Transmigrasi Cepat : Kematian Antagonis Mendapatkan Hati Pemimpin PriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang