Bab 72 - Rubah Penggoda Meninggalkan Guru 7

721 172 64
                                    

Sepanjang perjalanan Suzy terlihat uringan dan tidak sengaja beberapa kali terjatuh mengingat kediaman gurunya berada di atas gunung. Dia hampir beberapa kali meregang nyawa, untung saja ada pasangan pria yang mengikutinya sebagai bayangan hanya ucapan beberapa mantra dia lolos dari kematian.

Cegukan.

Suzy tidak masuk ke tembok belakang kediaman seperti terakhir kali, dia akan melewati pintu depan.

"Nyonya Selir?"

"Halo tampan, bisakah Tuan tampan ini masuk, cegukan?"

Suzy terlihat kacau, karena rambutnya yang sudah tergerai dia tidak terlihat seperti tuan muda tampan yang kaya. Sebaliknya dia terlihat seperti selir tuannya yang baru dinikahi tidak lama ini.

Wajah kedua pria penjaga itu terlihat memerah, penampilan acak-acakan Suzy yang mabuk tampak terlihat menggoda, bahkan aroma dan penampilan lemahnya selembut giok hampir membuat mereka terlena.

"Nyonya selir ini sudah melewati waktu malam. Mantra pelindung Tuan Guru Besar telah diaktifkan, kami tidak bisa membantu."

Keluh dua penjaga muda itu.

Suzy yang mendengar itu mendesah pelan.

"Kalau kalian tidak bisa, maka saya tuan muda yang hebat ini yang akan merobek mantra pelindung ini, cegukan!"

Suzy tertawa cengegesan sebentar kemudian mengulurkan tangan, matanya tertutup dan mencoba membuka kode dari mantra pelindung tersebut.

Tidak butuh waktu lama, Suzy menghancurkannya.

Di sisi lain, Park Bo Gum yang merasakan seseorang yang membuka mantra pelindungnya menyalakan alarm dalam pikirannya.

Dia segera keluar dari ruang kerjanya.

Teleportasi.

Hirup.

"Hehe...lihat guru datang menjemputku."

Suzy merasakan aroma gurunya yang mendekat.

Dua penjaga itu segera menoleh terkejut, secara reflek mereka menunduk hormat dan melaporkan kejadian kali ini.

Park Bo Gum mendengarkan laporan mereka, alisnya berkerut.

"Anda mabuk?"

"Tidak, saya tidak mabuk. Cegukan!"

Suzy berbohong, guru pasti marah jika dia mabuk, apalagi dia muridnya.

"Anda mabuk."

"Saya tidak!"

Suzy menggigit bibirnya matanya merah sedih melihat lirikan dingin gurunya.

"Saya akui."

Suzy melangkah maju sambil menarik ujung lengan baju gurunya bersikap manja dan menyedihkan.

"Guru jangan menghukum Suzy, ok?"

Tepis.

Park Bo Gum terlihat risih dengan penampilannya yang berusaha meringankan hukuman.

Suzy melihat tangannya kosong menunduk sedih, tapi itu tidak berlangsung lama.

"Anda tidak diizinkan masuk. Anda harus menjernihkan pikiran Anda di luar sampai matahari terbit."

Mendengar itu Suzy segera protes menolak dan mencoba menarik gurunya, bahkan jika dia memiliki penglihatan yang tidak fokus dia berusaha mengejar sebelum gurunya pergi.

Bugh!

Suzy terjatuh di depan pintu kediaman, ini terlalu memalukan bahkan para penjaga tidak ada berani membantu.

Transmigrasi Cepat : Kematian Antagonis Mendapatkan Hati Pemimpin PriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang