Jadi baik dulu baru dekati gue!
_Wulan savannah."Bisa gue balik?" tanya Wulan pada Elang.
"Gue udah selesai!" ucap Wulan lagi.
"Lo tau nggak hewan melata yang suka isap darah manusia?" tanya Elang.
"Nggak tau," jawab Wulan.
"Gue juga gak tau sih," ucap Elang lagi.
'Sehat gak sih?' batin Wulan geram.
"Jadi?" tanya Wulan lagi.
"Hewan itu, habis kenyang isap darah manusia, dia pergi gitu aja! Sama kayak lo, habis makan kenyang lo minta pulang," ucap Elang.
"Ck! Terus gue harus ngapain lagii?!" ucap Wulan geram.
"Udah sore, Nanti gue di cariin abang gue! " ujar Wulan.
"Gue baru tau lo bisa bacot juga," ucap Elang lagi.
"Gue pulang!" Wulan beranjak dari duduknya dan mengambil tas di meja. Ia hendak membuka knop pintu tapi sial pintu tidak bisa di buka.
Wulan menatap Elang yang juga berbalik menatapnya."Lang!"
"Gak boleh!" ucap Elang.
"Gue gak mau lama-lama disini, nanti di bilang apa-apa lagi, nanti kalau lo mesum gimana?!" panik Wulan yang memberi kesan lucu padanya.
"Lo lucu juga ya Va, gue kira lo irit banget ngomong!!" ledek Elang membuat Wulan mendengus sebal.
"Diam lo!" sebal Wulan.
Ia kembali duduk di sofa menunggu Elang berbaik hati padanya untuk membuka kan pintu Apartemen.Elang hanya memperhatikannya tanpa lepas dari pandangan. "Boleh gak gue dekati lo?" gumam Elang tanpa sadar.
"Jadi baik dulu, baru dekati gue!" balas Wulan yang tanpa sengaja mendengar.
"Ck! Siapa juga yang mau dekati lo!" ucap Elang.
"Yaudah," Wulan menutup matanya sejenak tetapi ia tanpa sadar tertidur di sofa dalam posisi duduk bersender.
Elang terhanyut dalam lamunan wajah Wulan. "cantik," satu kata yang menuncur di mulutnya.
Ia tidak sadar juga jika Wulan tertidur.
Sampai ia sadar dan melihat mata Wulan tertutup."Sava?"
"Sava lo tidur?" tanya Elang.
"Ngomong aja kalau ngantuk, gak usah banyak alasan nanti di cariin lah, apalah!" ucap Elang.
Ia membenarkan posisi tidur Wulan agar ia merasa lebih nyaman.
Elang juga menjadikan pahanya sebagia bantal."Makin cantik kalau lagi tidur," ucap Elang.
Jangan bilang kalau gue suka sama Sava?! Ya kali!
Nggak!Batin Elang bergumam.
****
"Wulan kemana aja sih udah mau malam tapi belum pulang?!" Erlan mondar mandir di depan pintu.
"Telfon aja deh," Ia mencoba menghubungi adiknya.
"Angkat dek! Woi!" Kesal Erlan.
"Ini dia kemana?! Bikin pusing aja!" erlan merutuk sambil mondar mandir.
KAMU SEDANG MEMBACA
WULAN [COMPLETED]{REVISI}
Ficção AdolescenteRasa sakit itu nyata, bahkan saat di alam bawa sadar pun kamu bisa merasakan rasa sakit. Sama seperti luka, bahkan ketika kamu bermimpi kamu terluka, kamu sampai merasakan rasa pedihnya. Wulan Savannah, captain basketball putri di SMA TRIANGLE denga...