Assalamualaikum ...
Masih pada baca kan guys? Bagus²
Jangan lupa vomentnya π _π
Oke cekidotttSatu satunya jalan terbaik membalaskan dendam adalah bersikap tenang dan merasa baik-baik saja tetapi di balik itu ada sebuah rencana besar.
Kantin adalah surga bagi siswa dan siswi, semuanya ramai berderu ke kantin untuk membeli makanan atau hanya sekedar duduk bersama dan bercerita.
Saat hendak tiba di kantin, Wulan meminta izin untuk ke Toilet sebentar ia berjalan ke arah toilet dengan cepat karena dirinya kebelet BAK.
Suasana kantin masih terlihat biasa sebelum Wulan datang. Tetapi seketika berubah riuh saat dirinya muncul dari pintu kantin."Eh guys itu Wulan tu! Rumornya dia biasa aja waktu papanya meninggal!"
"Iya! Gak kayak abangnya yang nangis dan sedih banget, dia biasa aja! "
"Anak durhaka ga sih?"
"Gue curiga dia sendiri yang cekain papanya!"
"Ih ga mungkin kak Wulan deh! Dia itu baik banget walau mukanya dingin dan judes"
"kalian jangan fitnah deh! "
"siapa yang fitnah? Rumornya kan gitu, bahkan gue tau ini dari sahabatnya"
"Heh? Sahabat? Emang siapa?"
"Kepo lu! Dahlah mending kalian gak usah memuja dan muji dia lagi! "
"Gak guna itu orang munafik!"
Telinga Wulan merasa geli dan panas mendengar ucapan para sampah itu. Ia berjalan dengan santai ke meja tersebut lalu berdiri di antara mereka.
BRAK!
"Busuk ya mulut lo" ucapnya dengan tatapan tajam pada cewek itu.
PLAK
"Mulut lo gak pernah di pakai buat omongan yang baik?"
PLAK..
"Otak lo gak fungsi ya?"
"Percuma ya sekolah!"
"Kenapa? Ga suka lo?"
"Lo apa-apaan sih lan! Kan emang bener!"
"Benar? Dimana letak kebenaran dari ucapan lo? DIMANA?!"
"Wah anjir, ngeri dong liat Wulan gitu... Kayak lebih ke ingin ngebunuh Lola"
"Sttttt diam! Mending kita liat aja dan liat kebenarannya "
Semua isi kantin diam termasuk para penjual di sana.
Semuanya tertuju pada meja tengah dimana meja itu adalah posisi wulan saat ini."Kasih tau gue siapa yang bilang?!" ucap Wulan penuh penekanan.
"GAK! LO SIAPA YANG BERANI NYURUH GUE!"
KAMU SEDANG MEMBACA
WULAN [COMPLETED]{REVISI}
Teen FictionRasa sakit itu nyata, bahkan saat di alam bawa sadar pun kamu bisa merasakan rasa sakit. Sama seperti luka, bahkan ketika kamu bermimpi kamu terluka, kamu sampai merasakan rasa pedihnya. Wulan Savannah, captain basketball putri di SMA TRIANGLE denga...