Wulan 9

315 44 5
                                    


Huahh sayang sayangku....
Maaf ya baru update soalnya wattpad aku bermasalah.. Jadi part yang belum di publis pada hilang:(
Sedih deh, jadi harus ulang lagi ngetiknya..
Tapi gpp buat kalian sebisa mungkin aku update cerita nya..

Happy birthday ehh.. Happy reading

......




Mereka berdua berada di dalam mobil milik Elang.
Hari sudah gelap dan Wulan menjadi gelisah.

"Bisa cepat gak?!" pinta Wulan.

" Bisa... " jawab Elang.

"Yaudah cepat!"

"Oke,"

Mereka berada di posisi yang diam. Wulan fokus pada pikiran dan Elang fokus pada setir.

Sekilas terlintas kenapa ia menjadi lebih penurut saat dengan Wulan? Dan kenapa ia tidak memperlihatkan sifat dan sikap badboynya pada Wulan?

Dia pakai jimat apa anj?!
Batin Elang.

"Rumah lo dimana Va?" tanya Elang.

"Astaga! Lupa, lo kan gak tau."

"Ikuti aja petunjuk gue," ucapnya lagi.

"Oke siap," Elang menurut.

Wulan merasa heran karena Elang yang menurut perkataan nya, menurut rumor yang beredar mengenai Elang Baradinata cowok itu adalah orang yang sangat tidak suka di atur bahkan selalu melanggar, ia melakukan apa saja yang membuatnya senang dan bahkan ia tidak segan untuk melukai siapa pun yang mengusiknya.

Tetapi tidak saat bersama dirinya. Wulan merasa aneh dengan hal itu. "Jangan-jangan dia kesurupan!" gumam Wulan tidak sengaja dan ternyata di dengar oleh Elang.

"Siapa yang ke surupan?" tanya Elang masih fokus pada jalan.

"Lo," jawab Wulan refleks.

Elang mendelik. "Gue? Gak kesurupan!" ucap Elang dengan yakin.

"Masa sih?! Kok lo bisa nurut gitu ke gue," ucap Wulan lagi.

"Iya juga sih! Tapi kenapa lo jadi banyak bacot gini?! Perasaan gue kemarin-kemarin lo irit banget ngomong!" timpal Elang dengan ucapan Wulan.
"Iya juga ya," pikir Wulan.

Mereka saling tatap sebentar sampai Wulan memutuskan kontak mata mereka.

"Ekhem!" dehem Wulan.

"Ini rumah lo?" tanya Elang.

"Iya," jawab Wulan.

"Bukannya ini rumah Erlan? " tebak Elang.

"Abang gue," jawab Wulan singkat.

"Lo sehat?" tanya Elang lagi.

"Sehat," jawab Wulan.

"10 Menit terakhir lo banyak bacot dan bawel banget! Sekarang? Sifat lo balik lagi? Secepat itu?!" tanya Elang.

"Gak tau," jawabnya.

"Gue balik," Wulan keluar dari Mobil Elang dan melenggang pergi tanpa berkata Terimakasih pada Elang.

"Sava...woi!! Nggak bilang makasih lo?!" tanya Elang yang masih berada di mobil.

Wulan tidak menggubris dan ia pun masuk ke halaman rumah setelah satpam membuka gerbang.

Di tempat lain, Mobil Ferrari merah yang tak jauh berada di dekat rumah Wulan juga mengintai Wulan dan Erlan.
Mata yang di lapisi Soflens itu menajam saat melihat Wulan keluar dari mobil yang seperti nya ia kenal.

"Bukannya mobil Elang?" gumam Cewek itu sambil bertanya pada dirinya.

"Ngapain Wulan sama Elang? Apa jangan - Jangan mereka pacaran?!" terka cewek itu.

Ia memukul Stir dan dengan licik menyusun Rencana untuk menyingkirkan Wulan dari Elang karena Wulan sudah berani-beraninya memisahkan ia dari Erlan.

****



"Lama banget lo?" tanya Daffa.

"Biasa, mampir dulu tadi" jawab Elang Enteng.

"Anjay! Mampir!"

"Tadi ada Rianty ke sini dia cariin lo" adu Daffa pada Elang.

"Tumben,"

"Seperti biasa dia minta bantuan lo," ucap Daffa lagi.

"Sudah gue duga," jawab Elang.

"Udah Capek gue mau tidur," ucap Elang melenggang meninggalkan Daffa.

"Lah woi?! Gue?" bingung daffa.

"Serah lo mau dimana," ucap Elang.

"Jahat banget lo Lang,"

"Baru tau?" tanya Elang.

"Udah lama sih,"

****

Elang yang berada di kamarnya ternyata belum tidur, ia memikirkan Wulan yang seolah-olah berputar di ingatannya.
Apalagi mengingat saat Wulan tidur di Pangkuannya tadi.

Elang senyum-senyum sendiri mengingatnya.

"Sialan! Pakai pelet apa sih?" tanya Elang sambil mengumpat.

Ia rasa semalaman ini, dia tidak akan bisa tidur.

****

"Lo dari mana aja dek?! Jam segini baru pulang?!gue bingung mau cari lo kemana!" Oceh Erlan saat mendapati adiknya baru saja pulang kerumah pada jam 19:20 malam.

"Rumah temen," jawab Wulan enteng.

"Temen mana?! Gue tanya Hilda sama Thania lo gak ada di rumah mereka?!" timpal Erlan sebal pada Wulan.

"Temen lain,udah gue capek" Wulan melenggang pergi meninggalkan Erlan yang  masih bersiap menyimpan ribuan kalimat untuk menghujani Wulan.

"Eh! Mau kemana?? Gue belum selesai!" panggil Erlan dengan sebal.

"Dahlah! Kali ini selamat lo, dua kali gue sleding pala lo!" umpan Erlan heran plus kesal pada adiknya.

Sementara Wulan merutuki kenapa ia bisa tertidur di Apartmen Elang dan terlelap sangat lama sampai hari larut malam.

"Menganeh!" gumamnya.

***

To be continued 🤸‍♀

Haee... Maaf baru updatee 😭 wattpad erorr...
Vote and comment ya babe

WULAN  [COMPLETED]{REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang