Assalamualaikum...
Wulan comeback, part 20 ya ini... Ga kerasa udah sejauh ini perjalanan kita.. Haha.
Seperti biasa tingkatkan vote and comment kalian. Jangan jadi pembaca yang cuma mau nyimak doang ya..Karena satu vote dari kalian itu bantu bangetttt, apa lagi banjir komentar.
Cerita wulan masih panjang ya guys, nantikan saja kapan author akan publis haha...
Biar semangat ngepublis makanya semangatin maimunah!Cekidott
.
.
.
.
.
.
.Pernah dengar pepatah 'Fitnah lebih kejam dari pembunuhan?'
Namanya di sekolah semakin meninggi akibat peristiwa kemarin yang menyebabkan 3 nyawa orang tewas dalam sekali tembakan.
Itu pun dengan senjata milik korban sendiri. Wulan curiga jika peluru di pistol itu bukan sembarang peluru.
Dalam beberapa detik saja bisa langsung menewaskan nyawa.Berarti rencana pembunuhan untuk Wulan memang telat di susun oleh Rianty. Dengan sedemikian rupa.
Sejak kejadian itu banyak yang membenci Wulan dan ada juga yang mendukungnya. Orang-orang yang membenci wulan tak lain adalah teman-temannya sendiri termasuk Hilda, Sahida, Ketty, Elang, Daffa, Englen dan Steven juga.
Dengan alasan wulan telah berlebihan dan gila.
Mereka mengira itu hanyalah kesalah pahaman semata .Skala menatap wulan yang sedang menggoyangkan bir di tangannya. Di atas balkon rumah lamanya bersama Skala ia menenangkan diri.
Hanya Skala yang benar-benar berada di pihaknya saat ini. Kakaknya sendiri yaitu Erlan, ia juga sama seperti Elang dan temannya yang lain."Lo tau gue jahat? Kenapa masih mau dekat-dekat gue?" tanya wulan kepada Skala.
"Ga salah kan kalau gue temanan sama orang jahat! " jawab Skala dengan tersenyum.
Wulan tersentuh hanya dengan kaliamat singkat dari Skala.
"Lo ga berfikir, kemarin aja gue dengan santainya bunuh 3 orang, lo ga takut gue bunuh juga?" tanya wulan lagi."Gue percaya kalau lo ga akan lakuin hal itu ke gue" jawab Skala lagi.
"Percaya diri sekali." ucap Wulan dengan mengalihkan pandangan ke langit yang di penuhi oleh bintang.
"Lo beneran mau ke London, lan?" tanya Skala sambik menatap wulan yang menyamping.
"Keputusan ada di Kakek Baret, gue cuma bisa terima."
"Kalau pun gue ga ke london, gue pasti ga akan di bolehkan keluar rumah sembarangan."
"Em... Gitu ya"
Kok jadi canggung gini ya! Pikir Skala.
"Lo mending pulang," ujar Wulan.
"Ga! Gue mau di sini."
" Pulang Skala!"
"Tapikan..."
"Ga ada tapi-tapi! Mending pulang sekarang!"
"Ta-- Em oke, kalau ada apa-apa Telpon gue ya" ucap Skala.
KAMU SEDANG MEMBACA
WULAN [COMPLETED]{REVISI}
أدب المراهقينRasa sakit itu nyata, bahkan saat di alam bawa sadar pun kamu bisa merasakan rasa sakit. Sama seperti luka, bahkan ketika kamu bermimpi kamu terluka, kamu sampai merasakan rasa pedihnya. Wulan Savannah, captain basketball putri di SMA TRIANGLE denga...