WULAN 16

223 38 15
                                    

#bacotan Author!

Guys..!! Para Reader's Wulan pada kemane? Kelen sudah pergi kah? Ataukah hanya menabung untuk membaca?
Sedih loh aku tuh, liat pembacanya makin sedikit:(
Vote nya juga sedikit:(
Komen juga yang setia aja, yang lain pada kemanaa? Hah?!  Mau gelud sama author? Hehe...

Kalo pembantu, ralat pembaca nya makin sedikit Wulan gak semangat buat balas dendam nehhh! Ayo semangatin Wulan savannah, dan ajak lah temen kelen untuk membaca cerita ini:(hiks...

BACA CERITA WULAN SAMPAI ENDING YA!
jangan jadi pembaca yang pelit :> kuburannya sempit nanti.

Udah cape ngoceh tapi ga di dengerin, oke next lanjuttt



Happy reading.





Di perjalanan pulang menunggu Taxi, Wulan tak sengaja melihat Rianty bersama Elang di suatu Cafe mini.
Ia penasaran apa yang sedang mereka katakan.
Tetapi karena ia yang tidak peduli dengan itu hanya membiarkan saja. Toh dia akan melakukan sendiri rencananya.

"Lo keterlaluan Rin! Sampai bikin Nyokap sama bokap nya Wulan celaka bahkan meninggal!" bentak Elang dengan wajah yang merah bahkan urat-uratnya keluar.

"Lah! Apa salahnya, beginikan lebih bagus! Siapa suruh dia cari masalah sama gue!" ujar Rianty dengan nyolotnya.

"Lo mikir pakai logika! Masalah putus cinta lo sampai memutuskan nyawa orang yang gak bersalah! Ortunya Erlan gak tau kalau kalian putus!" jelas Elang lagi .

"Ingat gue gak akan bantu lo lagi dalam kondisi apapun! Dan ingat jangan pernah cari gue kalau lo susah!" tukas Elang lalu dengan cepat beranjak dari sana menaiki motor besarnya.

Sementara Wulan masih menunggu Taxi dengan mendengarkan musik di Earphone nya. Dan fokus membuka aplikasi Game online tentu tidak memperhatikan jalanan.
Entah tergerak dari mana kakinya melangkah menuju ke jalan yang akan di lewati oleh Elang sampai Elang akan menabrak dirinya.

Cittttt

Wulan menarik Earphone nya dengan kasar lalu menatap pengemudi motor itu.
"Ck!" ia berdecak ternyata itu Elang.

Elang turun dari motor lalu menghampiri Wulan dan menanyakan keadaan nya. "Lo gak kenapa-napa kan?" Tanya Elang. Wulan hanya menatapnya datar tanpa berminat untuk membalas ucapan Elang.

Ia melenggang meninggalkan Elang yang mematung di tempatnya. "Apa Sava tau kalau gue sekongkolan sama Rianty?" Ucapnya tanpa sadar dan terdengar oleh Wulan yang belum jauh darinya.
Langkah Wulan terhenti dadanya berdegub kencang, matanya melotot hebat dan handphonenya terjatuh ke aspal.

Elang tersadar ia berbalik melihat handphone wulan yang terjatuh dan tentu dengan wajah terkejutnya.

Dengan tangan mengepal kuat ,gigi yang menggetatak juga tatapan tajam. Elang telah membuka jalan nya sendiri untuk Wulan melangkah maju.

Wulan menatap nyalang pada Elang. Lalu melihat Rinaty yang baru saja beranjak dari cafe itu.

"Sava... Gue" ucap Elang.

Elang mendekati Wulan , wulan tidak menghindar melainkan ia mematung di tempatnya.

"Kalian.. " ucap Wulan penuh dengan dendam.

WULAN  [COMPLETED]{REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang