VOMENT!! JADILAH PEMBACA YANG BAIK DAN PENGERTIAN.Di sinilah wulan sekarang bersama Erlan yaitu Rumah sakit.
Di ruangan nomor 56 dengan nama Stefani Rayan. Bau obat-obatan sangat menyengat di indra penciuman mereka."Ma, mama tau gak kalau papa udah ninggalin kita?" tanya Erlan pada tubuh kaku yang terbaring lemah di brankar.
Wulan hanya diam duduk di sofa dan menyimak juga menyibukan diri dengan handphone di tangannya."Mama cepat sadar ya ma, kita kangen" ucap Erlan lagi.
Mata Wulan memandangi Erlan dan sang Mama dengan Lekat.
Bagaimana jika kakak dan ibunya telah pergi dan hanya tinggallah dia seorang diri.Mata hazel itu mengerjap dan menepis pemikiran nya yang aneh.
Drttt..... Drtt....
Suara handphone miliknya berbunyi. Ia melihat nama yang tertera di layar nama Hilda sang sahabat.
"Gue angkat telpon dulu" ucap Wulan pada Erlan.
Hilda calling
Halo?
Hm?
Lan, jadi gini tadi kan di sekolah ada kumpulan osis, mpk sama perangkat sekolah. Nah tujuan mereka mau ngadain acara buat 17 agustus ini. Dan kita sebagai anak Abbas di suruh buat ngadai pertandingan di sekolah dengan mengundang sekolah lain.
Jadi ini gimana?Panitia siapa?
Itu rombongan Sakira, mereka nyuruh lo sama gue buat bikin formulir undangan pertandingan. Pertandingan nya di mulai dari tanggal 13 Agustus. Bukan cuma Basket, tapi Volley, takrau, Sepak bola, badminton sama tenis meja juga.
Lo bikin formulir undangan.
Suruh Thania buat bikin struktur perlombaan.
Pakai hadiah gak?Hadiah di urus sama pihak sekolah kita tinggal jalainin tugas aja.
Hm oke.
Bay the way lo dimana?
RS.
Ohh.. Oke maaf ya ganggu. Hehe soalnya gue gak tau.
Iya sans.
Gue tutup ya.
Hm
Tutttt tuttt.
Wulan mengikat rambutnya asal dan terlihat jiwa badgirl nya tapi ia bukan badgirl hanya saja ia manusia yang tidak mau ribet.
"siapa yang telpon dek?" Tanya Erlan yang tiba-tiba muncul di belalang nya.
"Hilda," jawabnya singkat.
"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Erlan lagi.
"Bukan, cuma bahas perlombaan," ucapnya.
"Oh lomba, wah captain kembali beraksi ni haha" goda Erlan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WULAN [COMPLETED]{REVISI}
JugendliteraturRasa sakit itu nyata, bahkan saat di alam bawa sadar pun kamu bisa merasakan rasa sakit. Sama seperti luka, bahkan ketika kamu bermimpi kamu terluka, kamu sampai merasakan rasa pedihnya. Wulan Savannah, captain basketball putri di SMA TRIANGLE denga...