WULAN 17

206 32 11
                                    

Hiii, Assalamualaikum guys
Maaf ya baru bisa lanjut part 17 cerita ini.
Jangan ngilang yah, stay terus buat baca story Wulan!

_______

Kegelapan tak akan pernah bisa mengalahkan cahaya.
___________













Di koridor Wulan dengan sengaja menyenggol Bahu Rianty dengan keras sampai Rianty tersungkur alhasil ia terjatuh dan dahinya mengenai pot bunga.

"Anjing! Sialan lo bangsat!" Raung Rianty.

Wulan menatapnya sekilas lalu berjalan dengan elegan meninggalkannya. "Woi! MAU KEMANA LO ANJING!" Teriakkannya membuat orang-orang berkerumun untuk melihat.

Wulan tak peduli, ia dengan santainya melewati kerumunan dan menuju ruangan tempat berkumpul untuk menyiapkan lomba.

"Kak Wulan tunggu!" Teriak Sahida.
Wulan berhenti dan menunggunya.

Hosh hosh
"Aduh kak Wulan cepat banget jalannya!" keluh Sahida.

"Yok kak, kita ke Ruang Basket!"  ajak Sahida dengan girang ,Wulan mengikutinya dari belakang dengan santai.

"Sahida!!" Seseorang memanggil Nama sahida.

"Hii keyla!" Sapa sahida.

"Mau kemana?" Tanya Keyla. " Oh ini Ruang basket!" jawabnya. "Ohh gitu."

"Yaudah ya Key, aku sama kak Wulan ke sana dulu!" pamit Sahida.

"Bentar-benar! Keyla mau ngasih kue coklat dari bunda buat kak Wulan!" ucap keyla.
Wulan melihatnya dan memperhatikan Keyla yang berlari kecil ke arah mereka.

"Nah kak, ini kue coklat dari Brunei Darussalam dari bunda buat kakak," ucap Keyla.

"Jauh banget beli kue coklat aja di Brunei!" ujar Sahida.

"Bunda ada bisnis di sana dan dia ingat Keyla sering ceritain kak Wulan terus di beliin deh Kue coklatnya" jelas Keyla.

"Gak basi kah?" Tanya Sahida.

"Gak dong! Kuenya super duper awet dan enak"

"Makasih ya Key," ucap Wulan pada Keyla.

"Sama-sama kak!" Jawab Keyla dengan senang.

"Bunda kamu ketemu Prince mateen gak Key? Hehe" tanya Sahida.

"Em gak tau juga,"

"Hm.. Yaudah byee" sahida dan Wulan berjalan lagi ke ruang basket.

***

"Shalom!"  sapa Sahida saat telah tiba di ruang Basket.

"Alaikum!" kompak mereka semua yang ada di sana.

"Maaf ya sahida telat"

"Sans, gpp" jawab Hilda.

Wulan mengeluarkan sketsa yang ia buat semalam di rumahnya dan menempelkan nya pada papan yang telah di siapkan disana, juga telah menyiapkan siapa saja pemain inti dan pemain cadangan.

WULAN  [COMPLETED]{REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang