Yuhuuuu update...
Maaf ya... Baru up, soalnya lagi males banget buat ngetik:(
Maaf karena telah membuat kalian menunggu, walau ku tahu kalian tidak menunggu ceritaku update 😭🤧Oke thor! Lu ga usah banyak bacot... Gass aja...
Oke gue gas!!!
Cekidot...
_____________
Note : Author minta saran buat cats nya Wulan, Elang, Erlan sama Rianty dulu dong gaes:) kalian bisa rekomendasi di kolom komentar ya:)
Makasih...Baginya dirinya adalah lentera..
Yang sedikit membantu menerangi gelap, lalu padam dalam sekejap."Bunga? Iya bunga... Papa suka bunga Lily!" gumam Wulan seraya berjalan ke basement.
Elang mengikuti nya secara diam, semua itu sangat rapi sampai wulan tidak mengetahui nya.
Sementara Erlan kebingungan kemana Adiknya itu. "Lah.. Wulan kemana?" Ia mengedarkan pandangannya ke penjuru mall.
"Au ah.."Wulan mengendarai mobil menuju tokoh bunga langganan keluarganya. Yaitu tokoh bunga Salwa.
Saat tiba di sana aroma semerbak bunga sangat tercium jelas di hidung.Tidak butuh waktu lama, Wulan segara memasuki tokoh itu sambil mengucapkan salam.
"Assalamualaikum tante.."
Tante Salwa yang sedang merapikan bunga-bunga refleks menoleh ke sumber suara dan ternyata terdapat Wulan di sana."Heii cantikk, tumben ke sini sendirian? Mamanya mana?" tanya Tante Salwa.
"Mama lagi kerja tan, bareng sama papa" jawab Wulan seadanya.
"Ohh... Mau bunga apa?" tanya Tante salwa seolah tau tujuan awal Wulan. Jelas lah ia tahu sebab jika seseorang datang ke tokoh bunga, pasti ingin membeli bunga bukan membeli cabai.
"Bunga Lily tan," jawab Wulan. "oke, tunggu dulunya tante ambilkan."
Wulan menunggu sambil melihat-lihat bunga yang berjejer indah di sudut dekat ia berdiri.
Ada gak sih bunga yang cocok buat gue?
Batin Wulan.Di luar tokoh seseorang masih membuntuti Wulan.
Ia sengaja melakukannya karena ini permintaan dari sepupu tersayangnya.Lagian kenapa juga gue harus kasihan sama dia?
Dia bukan siapa-siapa gue! Dia cuma jadi babu gue doangBatin Elang.
"Ini bunganya Lan," Tante salwa memberikan bunga itu pada Wulan. "Berapa tante?" tanya Wulan sambil merogoh tas mini yang ia bawa.
"Gak perlu bayar, ini free buat kamu.. Tante tau kamu mau kasih siapa bunganya." ucap tante Salwa. "nggaj tante.. Wulan masih harus bawar, kan lumayan uangnya." tolak Wulan.
"Gak, wulan ambil aja, tante kasih," kekuh Salwa."Em oke tan, makasih ya." Salwa menunduk lalu ia berpamitan pergi dari Tokoh Bunga Salwa. "Wulan pulang ya tante," ucapnya.
"Iya nak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
WULAN [COMPLETED]{REVISI}
Teen FictionRasa sakit itu nyata, bahkan saat di alam bawa sadar pun kamu bisa merasakan rasa sakit. Sama seperti luka, bahkan ketika kamu bermimpi kamu terluka, kamu sampai merasakan rasa pedihnya. Wulan Savannah, captain basketball putri di SMA TRIANGLE denga...