#41

52.8K 2.5K 80
                                    

Typoooonyaaaaa⚠

_________________

Faro membiarkan kucing itu tertidur di pangkuanya, sedangkan Aylin ia masih berkutat dengan beberapa skincare yang tak boleh tertinggal.

"Diberi nama siapa lin?" Tanya Faro

"Eeuumm .. entah aku masih ga ada ide" ucap Aylin. Lalu Faro terlihat berpikir dan tak lama ia menjentikan jarinya dan tersenyum.

"Gimana kalau kita beri nama dia Pushi?" Saran Faro. Sang empu menoleh dengan raut wajah memikirkan sesuatu.

"Bagus" katanya lalu tersenyum dan disambut senyum puas dari Faro.

"Mas! Kamu ga ke kantor?! Ini kan udah siang" ucap Aylin panik ingin berlari menyiapkan pakaian yang akan dipakai oleh suaminya.

Sepertinya ia lupa jika bagian bawah nya sangat sakit.

"A-awwsshh!"

"Lin!" Faro beranjak memindahkan Pushi yang terbangun. Ia mendekat kearah istrinya yang kesakitan.

"Kamu ngapain sih lari, kamu lupa suami kamu ini CEO? Bebas kali aku mau ke kantor jam berapa" jelas Faro kemudian menggendong Aylin menuju sofa yang tak jauh dari tempatmya berada.

"Justru kamu CEO jadi contoh dong buat karyawan kamu" ucap Aylin.

"Iya sayang iyaa" ucap Faro berhasil membuat rona merah pada pipi Aylin.

Faro mengambil dasi dilaci dan akan memakainya sendiri. Suara Aylin menghentikan aktivitas Faro, ia menoleh dan melihat Aylin antusias ingin memakaikan dasi pada suaminya.

"Sini biar aku pakein" ucap Aylin.

"Kamu yakin?" Tanya Faro.

"Ck .. mas Faro aku tuh ga stroke yaa" jelas Aylin kesal. Faro terkekeh dan berjalan ke arah istrinya.

"Kamu duduk gih!" Titah Aylin.

"Kenapa?" Bukanya menjawab pertanyaan Faro Aylin memandang tubuhnya sendiri. Seakan mengerti Faro mengacak rambut istrinya gemas, yang diperlakukan seperti itu hanya bisa merengut kesal.

"Makanya tumbuh tuh ke atas" ledek Faro.

"Apaan sih, kamu aja yang ketinggian kek tiang listrik" timpal Aylin tak terima. Ia ingin beranjak pergi membawa anak kucing itu turun kebawah.

"Nggak" mutlak Faro seraya mencekal pergelangan tangan Aylin. Ia mengulurkan dasi itu dan memandang istrinya dengan tatapan menghunus.

Pasrah karena takut aylin kembali melepaskan pushi dari gendongannya dan mengambil alih dasi milik Faro lalu memakaikanya.

Setelah selesai Faro mengambil jas dan tas berisi laptop. Sebelum berangkat ia menyempatkan untuk mendaratkan kecupan singkat dikening milik Aylin.

"Terimakasih untuk kemarin malam" bisik Faro membuat kejadian kemarin kembali terulang. Jujur Aylin sangat malu.

"I-iya sama-sama" jawabnya membuat sang empu tersenyum manis seraya mengacak pucuk kepala Aylin.

Seperginya Faro, Aylin kembali menggendong kucing miliknya dan berniat turun. Satu hal yang membuat Aylin memukul keningnya sendiri.

"Mas Faro belum sarapan kan?? Kok udah berangkat aja" ujarnya sedikit mempercepat langkahnya walau masih terasa sakit.

Sepertinya ia terlambat, mobil Faro sudah menghilang dari perkarangan Mansion ini. Aylin menghela nafas pasrah.

"Maid tolong siapkan bekal makanan untuk suami saya simpan di meja nanti saya antar" ujar Aylin kepada salah satu maid.

"Tapi nyonya muda, sebaiknya bekal tuan muda diantar oleh bodyguard saja. Nanti kalau tuan muda tau nyonya yang mengantarkan kam--" kalimatnya terputus oleh perkataan Aylin.

COLD CEO is MY HUSBAND (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang