#29

53.2K 2.5K 73
                                    

Typo⚠

_________________________

Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya mereka sampai di villa milik Antonio. Faro melihat sang istri yang tengah terlelap, merasa tak tega untuk membangunkan Aylin. Faro memutuskan untuk menggendong sang istri masuk kedalam kamar mereka.

"Yon!" Seru Faro.

"Paan" saut Dion berjalan ke arah Faro.

"Tolong bawain koper gue sama koper  Aylin ke dalam ya!" Titah Faro yang langsung meninggalkan Dion yang mengaga mendengar penuturanya.

Dengan berat hati Dion membawa masuk kedua koper milik Faro dan Aylin. Lusi, ia baru bangun dari tidurnya melihat Faro yang sudah tidak ada batang hidungnya. Lusi berlari masuk tanpa menghiraukan para manusia yang bingung dengan tingkah lakunya. Mengingat kopernya belum ia bawa, Lusi berhenti sejenak dan menoleh ke arah Dion.

"Dion, tolong bawain koper gue ya!" Serunya yang langsung meninggalkan tempat tanpa menghiraukan reaksi sang empu.

Mendengar itu Dion berteriak tak terima.
"Woe lupis! Untung lo cewek ya!!" Teriak Dion tak terima.

(Kalau kalian belum tau istilah lupis aku ambil dari nama jajanan tradisional khas jawa, kira-kira di tempat kalian ada nggak?)

"Yang sabar ya bro" ucap Raka dengan nada mengejek.

"Resek lo semua!" Ucap Dion dongkol kemudian ia masuk dengan membawa beberapa koper.

Mereka semua masuk dan membersihkan diri di kamar masing-masing. sebelum memilih ingin melakukan aktivitas apa, mereka sepakat untuk istirahat terlebih dahulu.

Tak terasa matahari sudah mulai menempatkan diri dibarat daya, bersiap untuk turun dan akan di gantikan oleh sang bulan dengan temanya yang bernama bintang.

Semua orang memilih berkumpul untuk makan malam, Aylin yang dibantu Adel untuk menyiapkan makan malam. Jangan tanyakan Lusi dimana, yang pasti dia akan selalu menempel dengan Faro.

"Gue bantu" ucap Farrel yang langsung mencuci sayuran diwastafel.

"Eh Rel ...  gausah mending lo duduk sana biar kita aja" ujar Aylin ingin mengambil alih sayur itu.

"Tau nih emang lo bisa masak? mau segala bantuin kita" ucap Adel namun tak dihiraukan oleh sang empu.

"Gue laper, gue bantuin biar cepet selesai" ujarnya. Aylin dan Adel hanya ber-oh ria  menanggapi penuturan Farrel.

Dion yang baru bergabung, hanya menggelengkan kepalanya melihat Lusi yang asik menonton televisi seraya bergelayut manja seperti siamang dilengan Faro.

"Woe lupis! Lo itu wanita tugas lo masak, bantuin sono biar cepet selesai .. laper nih!" Serunya.

"Apaan sih lo! Serah gue lah mau bantuin atau nggak!" Ucap Lusi tak terima.

Sementara di dapur, ketiga orang itu sibuk bertempur dengan alat masaknya. Farrel yang menata piring dan sendok di meja makan, Adel yang memanggang daging untuk lauk sedangkan Aylin yang sibuk memotong bawang yang sebenarnya tidak ingin ia lakukan.

Aylin menahan air mata dan ingusnya yang ingin keluar, Farrel terkekeh pelan melihat mata  Aylin yang merah berair juga hidungnya.

"Lo ga pernah motong bawang ya?" Tanya Farrel.

"Udah deh jangan ngeledek ..  akh! gue udah ga bisa" ucap Aylin yang langsung meletakan pisau dan bawangnya dan langsung mengucek matanya tanpa mencuci tanganya terlebih dahulu.

"Aylin lo--" belum sempat kalimatnya tersampaikan Aylin sudah merintih kesakitan.
Dengan sigap Farrel membawa Aylin menuju wastafel, menyuruhnya untuk mencuci matanya.

COLD CEO is MY HUSBAND (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang