Typo⚠
_________________________
Tak terasa pernikahan mereka sudah menginjak hampir satu tahun namun, yang didambakan tak kunjung datang. Siapa dia? Yup, Faro junior. Bukan hanya kedua orang tuanya yang ingin segera menimang cucu, kini dirinya pun sangat ingin memiliki seorang anak.
Aylin melihat jarum jam menunjukan pukul empat sore, artinya suaminya akan segera pulang. Aylin beranjak bangun ingin menyiapkan dirinya untuk menyambut sang suami, tapi entah mengapa ia sangat malas melakukan apapun.
Hingga pada akhirnya jam menunjukan pukul empat lewat lima belas menit, Faro membuka pintu kamarnya. Terlihat Aylin tidur di sofa kamar itu, Faro yang melihat itu tersenyum hangat kemudian kembali menutup pintunya.
Faro melepas jas juga dasi yang ia kenakan, ia juga melepas dua kancing teratas kemejannya.
Faro berjongkok untuk menyetarakan dengan posisi wajah Aylin. Faro mengusap perlahan anak rambut istrinya dan mendaratkan satu kecupan dikeningnya.
"Aylin.. bangun gih udah sore" ucap Faro perlahan. Tak lama Aylin mengerjap membuka matanya, menangkap sosok yang sangat ia ingin temui. Seketika matanya membulat dan langsung memeluk Faro erat.
"Hey .. kenapa hm? Tumben nih?" Pertanyaan Faro bukannya dijawab, Aylin malah menyembunyikan wajahnya dicekuk leher sang empu.
Tak lama dari itu Aylin merasakan mual yang tak tertahan, ia melepas pelukan itu sepihak dan berlari menuju kamar mandi.
"Huekk .. hueekk .. uhuk uhuk .." Faro makin tak mengerti apa yang terjadi dengan istrinya. Khawatir akan kondisi sang istri, Faro memilih menyusul Aylin.
"Lin? Kamu gak papa kan?" Tanya Faro, Aylin berbalik memperlihatkan wajah pucat pasinya.
"Aylin! Wajah kamu pucet banget, kita harus ke dokter" ajak Faro ingin menggendong Aylin.
"Gausah mas, aku gak papa kok" ujarnya lemas.
Faro tak memperdulikan itu, ia tetap menggendong istrinya ala brydal style. Belum sempat sampai pintu lift menuju basement, Sinta selaku mama Faro menghentikan langkahnya.
"Astaga Gio? Aylin kenapaa??! Bawa dia kekamar" ucap sang mama, dengan berat hati ia harus menurut pada mamanya.
Faro membaringkan tubuh Aylin yang lunglai diatas kasur king size itu.
"Aylin kenapa yo?"
"Gio gak tau pah, tadi sehabis pulang ngantor aylin udah mual-mual kayak gini terus wajahnya juga pucet, biarin Gio bawa Aylin kerumah sakit ya mah?" Bujuk Faro
"Tunggu! Kamu bilang Aylin mual-mual?" Setelah mengatakan itu Sinta tersenyum kearah Antonio, ia juga tersenyum kearah Aylin.
"Pah, mama minta tolong panggil dokter kandungan ya" ucap Sinta dan diangguki oleh Antonio.
"Maksud mama apa? Aylin lagi sakit mah, bukan mau melahirkan" ucap Faro panik.
"Udah diem!" Sekali ucapan Sinta Faro tak lagi bisa membantah.
Tak lama Antonio kembali setelah melakukan panggilan telpon dengan dokter kandungan mereka. Sinta tak hentinya mengelus perut menantunya seraya tersenyum senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD CEO is MY HUSBAND (TERBIT)
Romance(PART LENGKAP!) Banyak rumor mengatakan bahwa kita harus mencari pasangan yang setara, setara dalam pemikiran, finansial dan yang lainnya. Lantas aku bertanya mengapa harus setara? Kemudian mereka menjawab, agar kehidupan yang nantinya kamu jalani i...