#15

75.9K 3.2K 74
                                    

Typo☡

Seperti biasanya, Aylin sibuk dengan beberapa berkas yang membuatnya pusing akhir-akhir ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasanya, Aylin sibuk dengan beberapa berkas yang membuatnya pusing akhir-akhir ini. Ia harus menyiapkan file itu secepatnya untuk meeting siang nanti. Faro datang dengan tangan yang selalu setia berada dalam saku celananya.

Melihat Aylin yang tak sadar dengan kehadiranya, Faro mencoba berdehem untuk mengalihkan perhatian Aylin dari kertas itu.

Namun usahanya nihil, ternyata Aylin lebih fokus pada beberapa lembar kertas dihadapanya serta menghiraukan sekelilingnya. Faro memutar bola matanya jengah dan berlalu masuk kedalam ruanganya.

Dirasa sudah lengkap Aylin merapikan berkas tersebut dan langsung membawanya kedalam ruangan Faro. Ia berniat untuk meletakan berkas ini diatas meja kerja suaminya itu, karena ia tau bahwa suaminya belum datang.

Saat menutup pintu dan berbalik Aylin terkejut dengan kehadiran Faro yang sudah menatapnya datar.

"Kapan bapak nyampe kesini? Bukanya tadi pas saya berangkat bapak masih tidur?" Tanya Aylin heran. Faro mendekat ke arah Aylin dengan tatapan yang tak teralihkan.

"Segitu pentingnya lembaran itu sampai kamu menghiraukan suamimu ini?" Ujar Faro dengan nada bicara yang menusuk. Aylin menelan salivanya susah.

"I-ini kan b-buat meeting nanti pak" ucapnya. Lagi-lagi Faro harus bersabar, ia mengambil alih berkas itu dan melihatnya sekilas. Setelah puas meneliti setiap inci berkas itu, faro kembali meletakan beberapa file itu di atas meja.

Ia kembali menatap Aylin bukan, lebih tepatnya bibir ranum istrinya. Entahlah Faro tak tahu apakah Aylin memiliki rasa yang sama sehingga ia berhak meminta haknya? Seakan tau arah pandang Faro, Aylin segera menjauhkan tubuhnya. Namun, hal lain terjadi ftaro malah memojokan Aylin dan mengukungnya diantara kedua lengan Faro.

Faro mendekatkan wajahnya pada wajah Aylin. Kegugupan Aylin tak luput dari pandangan Faro, terbukti dari cara ia menutup mata dan meremas telapak tanganya sendiri.

Detik demi detik, bibir Faro yang kissable itu akan bertemu bibir pink milik atylin. Tetapi, momen itu hilang ketika salah satu bodyguard mengetuk pintu ruangan Faro.

Segera keduanya menjauh dan berusaha bersikap seakan tak terjadi apapun. Melihat siapa yang datang, ia adalah Rasya Danuarta direktur perusahaan yang selama ini bersaing dengan perusahaan milik Faro selain Bima.

COLD CEO is MY HUSBAND (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang