Typo? Manusiawi
•
•
•
_______________
Di kamar bernuansa krem ini, seorang gadis tengah sibuk menyiapkan beberapa berkas yang akan ia bawa untuk melamar menjadi sekretaris di perusahaan Danendra besok. Ia mendengar dari beberapa media masa bahwa perusahaan itu tengah mencari karyawan sekaligus sekretaris baru.
"Ah .. akhirnya selesai juga" gadis itu merentangkan kedua tangannya yang terasa pegal. Sesekali ia melirik jam beker di atas nakas samping meja kerjanya. Dia pun beranjak dari duduknya menuju kasur kesayanganya.
"Gue pasti bisa!" monolognya.
Gadis itu perlahan mulai menutup mata dan mengistirahatkan badanya yang lelah karena ber-aktivitas seharian.
Disisi lain, pria jangkung itu duduk menyilangkan kakinya dengan secangkir teh ditanganya, menikmati semilir angin malam yang menerpa setiap inci wajah tampan nya.
"Permisi Tuan Faro .. Tuan dan Nyonya menunggu di bawah" ucap salah satu Maid yang bekerja di Mansion megah ini.
Pria itu beranjak dan berjalan santai menuju ruang keluarga, tetap dengan tatapan datarnya. Para Maid yang melihat itu sontak menunduk takut tak berani menatap sang empu.
"Duduk!" Titah Antonio dan diangguki oleh laki-laki tersebut
"Bagaimana keadaan perusahaan saat ini?" Tanyanya
"Baik" jawaban yang singkat padat dan jelas
"Rencanamu untuk mencari sekretaris baru, apa sudah kau dapatkan?"
"Baru besok"
Mendengar itu dari anak semata wayangnya, Antonio hanya mengangguk paham.
"Bagaimana kabarmu nak?" Tanya Sinta
"Seperti yang mama lihat sekarang"
"Gio .. semua teman mama--" ucapanya terpotong oleh penuturan Faro.
"Jangan bilang kalau mama ingin Gio cepat menikah?" Faro sudah hafal dengan semua permintaan kedua orang tuanya. Setiap bertemu, keduanya selalu ingin Faro cepat-cepat meminang seorang gadis untuk mereka.
Antonio dan Sinta hanya terkekeh menanggapi perkataan Faro yang tepat sasaran.
"Jangan terlalu larut dalam urusan perusahaan, pikirkan tentang pendamping hidupmu" ucap sang papa.
"Gio masih mau memperjuangkan perusahaan pa... gio masih belum memikirkan hal itu" terlihat raut wajah kecewa dari kedua orang tuanya.
"Kami harap ada seseorang yang dapat meluluhkan hatimu, dan mampu menjadi pendamping yang baik untukmu" ucap keduanya. Taklama dari itu keduanya berpamitan untuk pulang.
Laki-laki itu mendesah frustasi dapat ia lihat harapan dimata kedua orang tuanya, dirinya juga bingung jika menyangkut soal wanita. Kemudian ia memutuskan pergi menuju ruang kerja pribadinya.
_____________
Keesokan harinya
Sudah lima menit dari jam beker itu berbunyi namun, tak ada pergerakan dari Aylin. Perlahan tapi pasti cahaya mentari itu mulai masuk dari celah gordenya, mengusik mata indah yang setia terpejam itu.
Tak bertahan lama Aylin mulai mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk pada retinanya. Aylin melihat jam yang menunjukan pukul 06.25 yang artinya ia bisa terlambat untuk wawancara pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD CEO is MY HUSBAND (TERBIT)
Romance(PART LENGKAP!) Banyak rumor mengatakan bahwa kita harus mencari pasangan yang setara, setara dalam pemikiran, finansial dan yang lainnya. Lantas aku bertanya mengapa harus setara? Kemudian mereka menjawab, agar kehidupan yang nantinya kamu jalani i...