Typo manusiawi⚠
____________________
"Lusi belum bangun?" Tanya Aylin pada semua orang.
"Aelah Lin .. ngapain sih lo masih mikirin dia? Jelas-jelas dia mau merusak pernikahan lo" timpal Adel.
"Udah Lin lo gausah khawatir, biarin dulu dia introspeksi diri" tambah Wisnu.
Namun Aylin tetaplah Aylin, ia tak bisa jika tak peduli pada Lusi mengingat kondisinya belum membaik. Ia memutuskan untuk memeriksa ke kamar Lusi, melihat Faro yang belum bangun dari tidurnya Aylin merasa lega karena tak akan ada yang mencegahnya.
Aylin mengumpulkan tekad untuk meraih knop pintu kamar Lusi. Perlahan tekad itu terkumpul dengan sekali tarikan ia membuka pintu itu. Sekilas ia terheran kamar Lusi nampak kosong menampilkan coverbed yang tersingkap. Aylin mencoba masuk mencari keberadaan Lusi disetiap sudut ruangan.
Merasa tak menemukan sang empu kembali dengan raut wajah khawatir. Aylin berlari hendak menuruni tangga, tanpa sengaja dirinya menabrak dada bidang yang mana dimiliki oleh suaminya sendiri.
"Kamu ngapain sih lari-lari? Kata Adel kamu ke kamar Lusi ngapain?" Tanya Faro. Aylin yang masih terengah-engah mencoba untuk mengatakan sesuatu.
"Lu-lusi .. dia .." ucapnya sambil berusaha menetralkan nafasnya.
"Kamu kenapa sih hey?" Tanya Faro seraya memegang bahu Aylin.
"Lusi gak ada di kamarnya mas!" Seru Aylin sontak membuat Faro sedikit terkejut.
"Gak ada gimana sih Lin, mungkin lagi ada di kamar mandi" sangkal Faro tak percaya.
"Aku udah cek di kamar mandi tapi juga gaada!" Ujarnya membuat mimik khawatir mulai tercetak diwajah Faro.
Mendengar perdebatan dari sepasang pasutri itu, Farrel yang tadinya ingin masuk kedalam kamarnya dengan segelas teh mengurungkan niatnya kala mereka menyebut nama Lusi.
"Kamu tenang oke, aku dan yang lain bakal nyari Lusi sampai ketemu" ucap Faro guna menenangkan istrinya yang terlihat khawatir.
"Lusi kenapa?" Tanya Farrel dari belakang Faro.
"Lusi gak ada dikamarnya" ujar Faro.
Tanpa berucap apapun Farrel segera menuruni tangga disusul dengan Faro yang setia menggandeng Aylin.
Melihat raut sohibnya yang terlihat serius membuat Dion, Raka, Wisnu serta Adel ikut bertanya-tanya.
Faro menghampiri Adel dan langsung menyerahkan Aylin padanya.
"Jagain istri gue jangan sampai lecet" ucapnya lalu meninggalkan semua prang yang tengah cengo melihat tingkah Faro dan Farrel.
"Lin kenapa sih, kenapa pak Faro sama Farrel kayak khawatir gitu?" Dengan air mata yang mengalir Aylin menjelaskan pada semua orang yang membuat semua orang panik.
"Lo serius?" Pertanyaan Raka mendapat anggukan dari Aylin. Sontak ketiganya pergi menyusul Faro dan Farrel.
"Adel kamu tetep disini sama Aylin, jangan kemana-mana sebelum saya dan yang lain kembali membawa Lusi" pernyataan yang keluar dari mulut Wisnu untuk Adel mendapat respon baik dari sang empu.
"Udah ya lo jangan nangis, gue yakin Lusi gak akan kenapa-napa" ujar Adel menenangkan Aylin.
"Tapi gue takut hiks .. pokoknya kita harus nemuin Lusi Del .. lo mau kan nemenin gue nyari dia?"
Mendengar itu Adel tidak setuju, mengingat pesan Faro dan Wisnu yang harus tetap disini bersama Aylin.
"Nggak Lin, lo jangan gegabah gue yakin Lusi bakal ketemu"
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD CEO is MY HUSBAND (TERBIT)
Romantizm(PART LENGKAP!) Banyak rumor mengatakan bahwa kita harus mencari pasangan yang setara, setara dalam pemikiran, finansial dan yang lainnya. Lantas aku bertanya mengapa harus setara? Kemudian mereka menjawab, agar kehidupan yang nantinya kamu jalani i...