#10

81.6K 3.6K 90
                                    

Hati-hati kawan banyak typo bertebaran⚠

______________

Setelah berlari beberapa meter dari posisi awalnya, Aylin berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya. Dapat ia lihat di depanya berdiri Faro dengan pria paruh baya serta wanita yang sedang terduduk lemas di kursi roda.

Aylin berkecamuk dengan pikirannya sendiri. Benarkah wanita yang disana itu Lusi? Entahlah tetapi Aylin akan segera mengetahui hal itu. Perlahan tapi pasti Aylin melangkah mendekat kearah ketiga orang yang tengah berbincang tersebut.

Tersadar dengan kedatangan Aylin, Faro sedikit terkesiap, bagaimana Aylin tahu ia berada disini. Faro tersenyum ke arah Aylin begitu pun sebaliknya, Aylin mengalihkan pandanganya ke arah wanita yang duduk di kursi roda itu.

"Ini siapa Yo?" Tanya wanita itu.

"kenalakan .. dia adalah istriku, Aylin" ucap Faro seraya memeluk pinggang Aylin posesif.

Dapat dilihat wanita itu tersenyum paksa atas penuturan Faro, sebenarnya ada apa.

"Nak Faro, saya titip Lusi yah jaga dia baik-baik " ucap pria paruh baya itu. Ternyata benar dugaan Aylin bahwa wanita ini adalah Lusi dan pria paruh baya ini adalah pak Yudi asisten setia wanita itu.

"Pasti, bapak jangan khawatir dengan kondisi Lusi saya akan menjaga Lusi lebih dari nyawa saya sendiri" ucap Faro pada pak Yudi. Aylin mendengar itu menatap suaminya dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Sedangkan Lusi, menatap Faro dengan tatapan penuh kemenangan.

Ada sedikit rasa sakit yang menghampiri dada Aylin begitu ia mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Faro.

Aylin mencoba tersenyum untuk mengimbangi pernyataan yang dilontarkan Faro.

"Baiklah kalau begitu saya izin pamit, non Lusi saya pamit .. non jaga diri baik-baik" ujar pak Yudi dan diangguki oleh Lusi.

Seperginya pak Yudi, Faro menatap Aylin seraya tersenyum hangat, senyum yang jarang Faro tampakan bahkan keluarganya pun tak pernah melihat senyum itu dari Faro.

Faro memberikan sebotol isotonik pada Aylin
"Maaf ya tentang minumanya" ujar faro.

Sedangkan Aylin menanggapinya dengan senyum yang tak kalah manisnya. Tanpa mereka sadari diam-diam seseorang tengah mengeratkan kepalan tangannya, merasa tak terima dengan apa yang sedang ia lihat saat ini.

Mereka pun memutuskan untuk kembali ke mansion Faro, tapi sebelum itu Faro sudah mengabari Wisnu agar tidak menjemput Lusi di bandara karena Lusi sudah berada di Mansion megahnya.

_______________

Di sepanjang perjalanan mobil yang biasanya hening kini terisi dengan canda tawa yang di lontarkan oleh Lusi, begitu juga dengan Faro yang sesekali tertawa menanggapi lelucon aneh Lusi. Sedangkan Aylin? Ia sesekali tersenyum menanggapinya, ia tak pernah melihat Faro tertawa lepas seperti saat ini. Mungkin Lusi adalah satu-satunya orang yang bisa membuat Faro bahagia.

20 menit kemudian ....

Sampai lah kini ketiganya di perkarangan Mansion megah itu, Lusi sempat dibuat tak percaya dengan pencapaian Faro sebagai CEO. Setelah melihat semuanya Lusi percaya seratus persen pada Faro.

COLD CEO is MY HUSBAND (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang