Happy Reading
Pagi tiba mentari menyeruak masuk melalui celah korden membuat mata pria itu mengerjab perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya.
Pria yang tertidur kurang lebih sebulan lamanya kini sadar dengan selang infus yang menempel pada tangan kananya. Menatap wanita paruh baya di samping brankar yang dia tempati.
"Alhamdulillah akhirnya kamu sadar juga sayang," ujar wanita itu dengan sangat senang.
"M-maaf ibu siapa ya?" Tanya Archer bingung.
Bukan menjawab tapi wanita itu terlihat sedikit menundukkan wajahnya dan mendongak kembali menatap anaknya itu "apa kamu tidak mengenali bunda sayang?" Ujar wanita itu sedikit lirih.
Archer hanya menggeleng pertanda tidak tahu, wanita itu tersenyum kecut. Archer merasa ada segelintir ingatan muncul dari kapalanya, apakah ingatan ini berasal dari pemilik tubuh yang dia pakai sekarang?
"Arghh," Archer mengerang karena tiba-tiba saja kepalanya sangat sakit.
"Sebentar sayang, bunda panggilkan dokter dulu kamu yang kuat ya," ujar wanita itu khawatir.
Wanita itu menekan tombol disamping brankar Archer, tak lama dokter masuk beserta satu suster yang mengikuti dari belakangnya.
"Saya periksa dulu ya," Archer mengangguk.
Setelah selesai memeriksa keadaan Archer, kini dokter mengalihkan pandanganya kearah wanita tadi "bagaimana kondisi anak saya dokter."
"Pasien mengalami hilang ingatan separuh akibat dari pukulan benda keras serta adanya luka tusukan yang tepat di sebelah jantungnya, jadi saya harap jangan terlalu banyak bergerak terlebih dahulu."
Wanita itu meneteskan air matanya, pantas saja anaknya tak mengenali dirinya "saya permisi buk," wanita itu mengangguk.
"Mau apa sayang?" Tanya Winda wanita paruh baya yang mengaku bunda dari Archer.
Archer menggeleng "bisa jelaskan apa yang terjadi tan ehm bun?"
Winda tersenyum kecut mengingat kondisi anaknya yang sekarang lupa akan dirinya.
"Nama kamu Archen Lupinio Pandora anak angkat saya. Saya bernama Winda Putri Pandora seorang janda yang tidak memiliki anak, suami saya meninggal akibat kecelakaan beruntun."
"Kamu mempunyai orang tua kandung bernama Sandy Angelio Addison dan Maureen Daryanie. Kamu juga memiliki dua orang kakak yang bernama Alvaro Angelio Addison dan Gavin Angelio Addison," jelas Winda.
Archer mengerutkan keningnya "ini gue brati masuk ke tubuh orang lain dong? Tapi kok namanya mirip sama gue? Trus tubuh gue yang asli kemana dong?" Batin Archer.
"Maaf bun nama saya mengapa tidak menggunakan marga orang tua kandung saya dan mengapa memakai nama marga dari bunda?" Tanya Archer.
Winda tersenyum dengan mengusap lengan Archer lembut "dulu orang tua kandung kamu tidak menginginkan seorang anak lagi karena mereka telah mempunyai dua anak laki-laki yang tak lain abang kamu," Winda memotong ucapanya menarik nafas dan menghembuskan nafasnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys of Transmigation [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!!] Kecelakaan yang menimpa Archer Lupinio menjadi awal kehidupan baru bagi pemuda itu. Ia mengalami hal aneh pada tubuhnya, TRANSMIGRASI?! Sialan! Mengapa harus bertransmigrasi ke tubuh pemuda yang mempunyai keluarga terpecah!! ...