Happy Reading
Laki-laki itu menatap sekelilingnya, bingung satu kata yang dapat mewakili pikiranya. Dia adalah Archen, Archen berjalan mengikuti arahan hatinya tak tahu bagaimana dia bisa berada disini.
"Ini gue dimana si. Bukanya tadi gue lagi di mansion ya, terus kok bisa tiba-tiba kesini?" Tanya Archen pada dirinya sendiri.
Melangkah dan terus melangkah kan kakinya entah menuju kemana. Tempat itu memiliki penerangan redup tapi bukan lampu hanya cahaya langit yang menerangi perjalanan Archen. Sesekali dia menghampiri rumah yang ada di sana, namun tak menemukan satupun orang di dalamnya.
"WOY APA ADA ORANG, GUE NYASAR NIH BISA TOLONGIN NGGAK?!" Teriak Archen tapi nihil tak ada satupun orang yang menyaut teriakannya.
"Gila masa nggak ada orang si, terus kenapa gue ada disini," monolog Archen mulai ketakutan.
Dap dap dap
Suara langkah kaki yang terdengar ditelinga Archen, dia langsung mengembangkan senyumnya "akhirnya nemu orang juga."
"PAK-BUK TOLONGIN SAYA, SAYA DISINI KESASAR NGGAK TAHU JALAN PULANG," teriak Archen sekali lagi.
Tapi suara langkah kaki orang tadi tiba-tiba menghilang, Archen bergidik ngeri. Sekarang bulu kuduknya sudah berdiri "ini kenapa jadi horor si?"
Dap dap dap
"Nah tuh ada lagi, mending gue diem ajalah ntar kalo gue teriak malah berhenti lagi kagak jadi nolongin gue dong," ujar Archen lirih.
Kini Archen hanya menunggu orang itu menghampirinya "kok lama sih, perasaan tadi suaranya kedenger deh apa jauh?" Archen berjongkok menunggu orang itu.
Puk
Archen terlonjak kaget karena ada yang melempar batu dari arah belakangnya "woy jangan lempar-lempar aelah takut nih gue?!"
Namun tak lantas Archen mengambil batu tadi, ternyata ada kertas yang ditempelkan batu itu. Archen membukanya.
Archen memegang kertas itu gemetar, apa ini pemilik badan yang sekarang dia pakai. Archen memberanikan diri untuk memanggil pemilik badan yang asli -Archen yang asli-
"Woy keluar lo!" Teriak Archer.
"Gue nggak paham ini maksudnya apaan, tolong jelasin sama gue kenapa jiwa gue ada di raga lo?!"
Dap dap dap
Suara langkah kaki itu muncul lagi "WOY JANGAN PERGI DULU JELASIN SAMA GUE!!" Percuma Archer berteriak kencang karena orang tadi telah pergi. Tapi bukan Archer namanya jika dia menyerah begitu saja.
Archer berlari mengejar orang pemilik tubuh yang sekarang dia pakai. Archer menajamkan pendengaran dan penglihatanya agar tidak kehilangan jejak orang itu. Dia melihat bayangan orang yang masuk ke dalam bangunan kuno di sebrang sana, Archer segera berlari kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys of Transmigation [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!!] Kecelakaan yang menimpa Archer Lupinio menjadi awal kehidupan baru bagi pemuda itu. Ia mengalami hal aneh pada tubuhnya, TRANSMIGRASI?! Sialan! Mengapa harus bertransmigrasi ke tubuh pemuda yang mempunyai keluarga terpecah!! ...