9

4K 349 2
                                    

Happy Reading

Seminggu setelah kejadian dimana Varo dan Gavin mengalami kecelakaan, Gavin sudah di perbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan. Sedangkan Varo dia masih harus menjalani serangkaian perawatan karena lelaki itu cidera pada kakinya.

"Chen," panggil Devan.

Archen menghentikan langkahnya menuju parkiran "iya?"

"Gue kenapa penasaran banget ya sama keadaan Varo."

Archen memicingkan sebelah alisnya "kenapa..tiba- tiba lo mikirin Varo?"

"Gue juga nggak tahu si, tapi apa salahnya kita jenguk dia," ujar Devan.

"Iya, bener juga kata lo Van. Bagaimana pun kita satu sekolah sama Varo, walau tidak terlalu kenal si," sambung Arga.

"Bener, lagian gue nggak masalah kalau pun jenguk Varo. Tapi buat Gavin..beda cerita lah."

"Maksud lo Yu?"

"Ck, emang lo pada nggak merhatiin sikap tu anak. Sombong banget beda sama Varo," jelas Bayu.

"Yaudah kita ke rumah sakit?" Tanya Archen.

Mereka semua mengangguk. Sebelum langsung ke rumah sakit, mereka mampir ke penjual buah untuk sekedar membeli buah-buahan.

"Lo tahu ruangannya kan Chen?"

Archen mengangguk. Ya, mereka sudah tahu jika Archen pernah mengunjungi Varo. Archen juga bilang sama mereka semua, setelah mendapat telpon dari Bayu waktu itu dia langsung pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Varo.

Jika kalian bertanya kenapa teman-teman Archen tahu? Kan ada si Bayu, jagonya ghibah. Mereka juga menanyakan kepada Archen, mengapa pria itu sangat khawatir akan keadaan Varo dan Gavin. Jawaban Archen sama seperti dia menjawab pada Gio, dia ada kerja sama. Begitulah.

Ceklek

Ruangan bernuansa putih dengan aroma obat-obatan langsung menyambut kedatangan Archen dkk.

"Mana orangnya?" Bayu bingung sebab mereka tidak mendapati Varo di dalam kamarnya.

Sedangkan laki-laki yang menggunakan tongkat sebagai tumpuan untuk membatu dia berjalan, mengalihkan perhatiannya kearah ruangan kamar. Mendengar suara pintu terbuka serta ada suara yang sedang mencarinya. Dia pikir itu teman-temanya yang ingin berkunjung, tapi setelah tahu mereka adalah Archen dkk. Varo mengangkat alisnya "ada apa mereka datang kesini?" Batin Varo.

Varo tadi sebenarnya sedang bosan dan memutuskan untuk jalan-jalan. Tapi Varo hanya berjalan ke sebelah ruanganya sendiri. Ya, di ruang inap Varo terdapat dua ruangan yaitu ruang kamar Varo dan ruang sebelahnya di peruntukkan tamu yang berkunjung.

"Hey, nyari gue?"

Mereka membalikkan badan dan menemukan Varo yang tengah menatap mereka "ada apa?" Tanya Varo lagi.

"Duduk," pinta Varo.

Mereka semua duduk di sofa yang ada "gimana keadaan lo bang," Satria memulai pembicaraan, karena keadaan sangatlah canggung.

Boys of Transmigation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang