25

2.1K 155 6
                                    

"Nar-"

"KAK ARCHEN!" Teriak gadis dari lorong sekolah. Dia berlari menghampiri kekasihnya.

"Kak Archen terlambat?"

Archen mengangguk membenarkan ucapan gadis itu "kenapa masih diluar?" Tanya Archen balik.

"Tadi mau ke toilet tapi liat kakak," jawab gadis itu "ini siapa kak?"

Archen mengalihkan pandangannya pada perempuan yang tak asing baginya. Perempuan tersebut lantas menatap Titania dengan senyum.

"Hii kak, kenalin nama aku Nara."

"Titania," jawab singkat Titania. Dia sedikit tak suka melihat kehadiran perempuan itu, sepertinya ada yang tidak beres.

"Anara Clarys Graceva," gumam Archen. Tanpa sadar, dua gadis yang berada disamping kanan-kiri itu menoleh pada Archen.

"Kok kakak tau nama aku?" Tanya Nara bingung. Padahal sebelumnya Nara tidak pernah bertemu Archen, kenapa sudah tahu?.

Archer tersadar, ish bagaimana dia sampai lupa sih. Kan Archer sedang berada di raga yang berbeda, pastilah Nara tidak mengenalnya.

Anara Clarys Graceva seorang gadis cantik serta imut. Pipi yang tembam membuat mukanya masih terlihat seperti bayi. Sifatnya yang baik, ramah dan murah senyum menjadikan gadis itu mempunyai banyak teman.

Nara adalah gadis pindahan dari Bandung. Salah satu alasan dia pindah ke Jakarta yaitu karena sahabatnya yang bernama Archer Lupinio.

Yap benar, Nara adalah sahabat kecil Archen. Selepas kejadian dimana Archen mengalami kecelakaan, Nara sangat frustasi. Dia bahkan setiap hari berkunjung untuk menemui Archen yang dirawat di rumah sakit. Kedua orang tua Archen tewas, sedangkan Archen mengalami koma sampai saat ini.

Orang tua Nara mengajak gadis itu pindah sebab tak mau melihat putri satu-satunya sedih. Nara sempat menentang dokter yang merawat Archer untuk mencabut semua alat medis pada pemuda tersebut. Dokter sudah menyerah, namun Nara tidak.

Nara yakin Archer pasti bangun tapi tidak sekarang. Mungkin Archer sedang bersenang-senang disana dan lupa untuk sadar.

Kembali jadi Archen

"Emm cuma nebak," sahut Archen.

Titania sedikit curiga terhadap Archen "ada yang nggak beres nih."

"L-lo murid baru?" Tanya Archen gagap. Dia jangan sampai salah bicara lagi nih, bisa-bisa semuanya tahu jika dia bukan jiwa Archen yang asli.

"Iya kak," jawab Nara mengangguk.

"Yaudah gue anterin lo ke ruang kepsek," ajak Archen.

Titania sepertinya sedikit cemburu. Matanya memanas melihat Archen memberikan perhatian pada Nara. Eh tunggu, dan mengapa Archen bisa mengetahui nama lengkap Nara.

"Emm kak, biar Tania aja yang anterin Nara."

"Nggak papa?" Tanya Archen memicingkan sebelah alisnya.

"Iya."

"Mau kan aku yang anterin kamu?"

"Iya kak, nggak papa kok sama aja."

"Yaudah gue duluan," ujar Archen. Setelah mereka berdua mengangguk, Archen pun meninggalkan dua gadis cantik itu dan berjalan menuju kelasnya.

"Ayok," ajak Titania pada Nara.

Setelah mereka sampai di ruang kepsek, Titania mengetuk pintu tiga kali. Dan setelahnya mereka masuk setelah mendapat persetujuan dari kepsek.

***

Boys of Transmigation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang