29

1.6K 147 3
                                    


Happy Reading

Malam dengan gemerlapnya cahaya bintang yang menemani nya, seorang gadis sedang sibuk akan laptop di hadapannya. Jari-jari lentik itu menari diatas keyboard laptop.

Ia menghembuskan nafas pelan "huh."

"Sebenernya kak Archen ada apa sama Nara?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Kenapa gue rasa kak Archen udah kenal banget sama Nara. Tapi kenapa Nara nggak mengenali kak Archen balik?"

"Nyari info tentang kak Archen juga percuma, orang list nama teman dari kecil sampai saat ini juga nggak ada nampilin nama Nara."

Ia lelah kemudian menutup laptop nya perlahan, dan merebahkan tubuhnya pada kasur. Entahlah, kini pikirannya tertuju pada dua makhluk ciptaan Tuhan yang kini menjabat sebagai pacar serta teman barunya.

Perlahan gadis itu menutup matanya, rasa lelah dan pusing akan ia hilangkan terlebih dahulu dengan tidur.

***

Dilain sisi, gadis bersurai sebahu itu tengah membuatkan sahabat kecilnya secangkir teh hangat. Yap benar sekali, dia Nara.

Bagaimana Nara tahu jika Archen adalah sahabat kecilnya?

Flasback on

Grep

Ucapan Nara terhenti kala tubuh jangkung pemuda di hadapanya kini tiba-tiba memeluknya erat, bahkan sangat erat.

"Gue kangen sama lo," lirih Archen.

"Hah?" Nara membeo.

"Ini kenapa kak Archen meluk gue sih? Bisa brabe kan kalo ketauan sama pacarnya," batin Nara.

Nara mencoba melepaskan pelukan Archen, namun ia kalah. Tenaga Archen jauh lebih kuat dari pada dirinya, ia hanya bisa menghela nafas dan membiarkan Archen seperti ini dulu. Mungkin Archen salah sangka, dikira Nara adalah Titania kan bisa jadi.

"Kak Archen maaf," ucap Nara sopan dengan berusaha  mengendurkan pelukan Archen.

"Jangan panggil gue kak Archen," tungkasnya.

Nara mengernyit bingung "tapi kan kak-" ucapan Nara terpotong kala Archen menyelanya.

"Gue Archer."

Gadis itu bingung atas apa yang Archen ucapkan. Eh tunggu sebentar, apa tadi Archen bilang dia adalah_ Archer?

"Apa waktu gue bilang kalau kak Archen mirip Archer itu dia denger?" Batin Nara.

"Tapi kan waktu gue bilang gitu tangan kak Archen belum gerak, terus kenapa dia tahu Archer ya? Arghh bingung gue."

"Gue Archer. Archer Lupinio anak dari Elno Wida Lupinio dan Clara Naviskas," jelas Archen atau Archer.

Seketika bola mata Nara melotot "ko-kok kak A-Archen bi-sa tau na-ma orang tua sa-sahabat aku?"

Aku ganti namanya jadi Archer ya...

Pemuda itu menggenggam kedua tangan gadis di depanya "lo tahu nggak yang namanya transmigrasi?"

Nara hanya mengangguk "iya."

"Apa?" Tanya Archer.

"Perpindahan jiwa," cicit Nara menatap pemuda di depanya serius. Sungguh dia bingung atas apa yang sebenarnya terjadi saat ini.

"Lo percaya nggak kalo itu beneran bisa terjadi?" Tanya Archer lagi.

Kemudia gadis itu menggeleng "nggak, karena aku nggak pernah liat."

Boys of Transmigation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang