"Mana uang hasil kerja kamu? Paman minta!"
Haechan menggeleng pelan sambil meremat kaosnya. Kali ini ia harus berani melawan kerasnya sang paman, ia harus menyelamatkan uang tabungannya untuk biaya sekolah.
"Dimana, Haechan?!" Bentaknya.
"Ti-tidak ada paman. A-aku belum gajian"
"Brengsek! Kau berniat membohongiku, hah?!"
Plak..
Haechan tersungkur kala pipinya mendapat tamparan dari sang paman.
"Dimana uang kamu, Haechan?!"
"Aakhh.. ampun paman, Haechan belum punya uang" Isaknya sambil memegang tangan sang paman yang manarik kuat rambutnya.
Plak..
"Jangan bohongi paman!!"
"Tidak paman, Haechan tidak bohong... Tolong lepaskan, ini sakit paman..."
Mendengar ucapan Haechan membuat pamannya semakin gencar memukuli tubuh gadis itu. Bahkan ia tak sungkan menendang, atau membenturkan kepala Haechan kedinding hingga menyebabkan luka pada pelipisnya dan robek pada bibir akibat tamparan yang pria itu layangkan.
"Bangun kamu!!"
Tubuh Haechan ditarik paksa untuk berdiri, kemudian diseret hingga kedalam kamar mandi dan menenggelamkan kepalanya ke dalam genangan air bak.
"Uhuk..uhuk.. paman ampun"
Haechan sudah ingin mati rasanya saat sang paman terus memasukan kepalanya secara membabi buta hingga ia sulit bernafas.
"Dari pada kamu hidup tidak berguna, lebih baik kamu mati!!"
Lagi, Haechan harus merasakan sesak saat nafasnya terendam dalam permukaan air. Pamannya benar, jika seperti ini lebih baik Haechan mati menyusul kedua orangtuanya.
Sampai dirasa Haechan mulai kehabisan oksigen, ponsel pria itu bergetar. Membuatnya mau tak mau menyudahi penyiksaannya pada tubuh sang ponakan.
"Brengsek! Hari ini kamu selamat, Haechan!"
Bugh..
Haechan terkulai lemas merasakan tendangan keras mengenai kepalanya. Nafasnya keluar secara perlahan sampai mata Haechan tertutup sempurna.
* * *
Jaemin terus mengetik nomor Haechan dan menghubunginya, namun yang ia dengar hanya suara operator sebagai jawaban. Jaemin heran, tumben sekali Haechan tidak masuk sekolah.
Apa ia takut akan ditagih uang tunggakan? Ah~ sepertinya tidak, Haechan bukan tipikal orang yang lari dari masalah. Lalu kemana Haechan hari ini?
Sampai akhirnya bel pulang sekolah berbunyi. Jaemin mulai membereskan buku-bukunya dan memasukannya kedalam tas, melangkahkan kaki menuju gerbang sekolah sebelum Lucas berhenti tepat didepannya.
"Oh.. pak Lucas. Ada apa, pak?"
"Saya mau tanya, apa Haechan hari ini masuk? Dari tadi saya tidak melihatnya"
Jaemin menaikan sebelah alisnya, sejak kapan Lucas jadi memperhatikan Haechan? Lalu... sejak kapan juga Lucas jadi sering berkunjung ke sekolah? Karena setau Jaemin, Lucas itu paling malas datang kesini.
"Haechan tidak masuk, pak. Saya juga tidak tau jelas alasannya apa"
Lucas diam sebentar, tak lama ia menganggukan kepalanya menyingkir dari hadapan Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Gadun || MarkHyuckCas🔞 (✔)
Fanfiction[R E V I S I] S E L E S A I Gadun : Pria Dewasa, atau lebih khusus lagi biasa disebut om-om. Pria dengan tingkat kematangan fisik dan finansialnya yang baik. Memiliki 1 gadun saja rasanya seorang wanita atau ABG diluar sana memiliki kehidupan ekonom...