Gadun 12.

5.8K 348 6
                                    

Pagi ini Haechan bangun terlambat menyebabkan ia sampai tidak masuk sekolah. Jika biasanya Haechan bangun pukul enam pagi, kali ini pukul sepuluh siang. Iya, Haechan kesiangan sebab diluar matahari sudah bersinar terang.

Haechan mengerjapkan mata beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang masuk dalam celah tirai kamar. Hal yang pertama ia lihat adalah ruangan dengan warna serba abu-abu, dan Haechan sadar ini bukan kamarnya.

Sampai Haechan terdiam sebentar, terbesit dikepalanya tentang kejadian semalam dimana Haechan merasakan detak jantung yang berdegup sangat cepat. Ia melotot kaget dan segera duduk, namun niatnya harus tertahan akibat rasa perih luar biasa menyerang bagian bawah miliknya juga tubuh Haechan yang terasa remuk.

"Astaga.." Gumamnya dengan melihat tubuh telanjangnya dibalik selimut.

"Morning sweet heart"

Haechan menegang, perlahan sedikit menaikan kepala menatap pada sumber suara. Mati lah kau, itu Mark.

Seketika bayangan tentang persetubuhan Mark dan Lucas memutar lagi dikepala Haechan. Si cantik menunduk malu, atau lebih terlihat memalukan dengan perilaku binalnya yang secara tak sadar muncul dalam dirinya.

Mark berjalan mendekat, duduk pada tepi ranjang tepat disebelah Haechan. Tangan Mark naik, mendaratkan usapan lembut pada rambut anak itu. Sedang Haechan, ia sebisa mungkin menahan degupan jantungnya.

"Apa semalam sakit?" Tanya Mark. Raut wajahnya terlihat sedikit khawatir mengingat malam itu merupakan yang pertama baginya.

Haechan angguk, belum berani menatap Mark yang malah tersenyum tipis. Pria itu gemas dengan malu-malunya Haechan seperti ini. Perlahan, Mark mendekatkan kepalanya.

Cup~

Haechan kembali membeku kala bibir Mark mengecup pundak telanjangnya. Astaga!

"Maaf jika perlakuan kami semalam membuatmu sakit" Pria itu menjeda, memeluk pinggang rampingnya "---ingin mandi?"

Lagi, anak itu mengangguk. Ia masih dalam posisi diam sebelum tangan Mark terulur untuk membantunya bangun.

"Akhh.." Haechan meringis saat miliknya terasa begitu perih, "Baby, you okey?"

"Sa-sakit, dad"

Mark semakin dibuat khawatir melihat keadaannya, apa ia dan Lucas sekasar itu dalam permainan mereka hingga Haechan benar-benar kesakitan?

Akhirnya dengan inisiatif pria itu menyibak selimut Haechan, menggendong tubuh mungilnya membuat Haechan terkejut.

"AAA~ DADDY!!!" Mark memejamkan mata akibat teriakan Haechan.

"Hei, kenapa kamu teriak?"

Haechan menutup dadanya, "Maluuu~" Cicitnya.

"Kenapa malu, hm? Daddy sudah melihat semuanya sayang, bahkan kamu juga"

Mark terkekeh melihat wajah merah anak di gendongannya. Memberi satu kecupan pada pipi Haechan, Mark kembali membawanya menuju kamar mandi. Ia menaruh pelan tubuh Haechan dalam bathup air hangat yang telah Mark siapkan sebelumnya

"Mandilah, biar daddy siapkan sarapan"

"Kenapa daddy? Miss Wendy?"

"Miss Wendy daddy liburkan" Mark berdiri, "--sekarang kamu mandi, daddy tunggu di luar"

Setelahnya Haechan mandi, ia menggosok pelan tubuhnya dan sedikit menghela nafas melihat betapa banyaknya ruam merah di setiap inci tubuh Haechan.

"Ternyata begini rasanya bercinta.. sakit sekali tubuhku" Gumamnya. Kemudia berdiri dan berjalan perlahan keluar kamar mandi.

Simpanan Gadun || MarkHyuckCas🔞  (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang