Gadun 28.

4.3K 258 25
                                    

Ting!

"Luke, pak Taeil" Mark menunjukan isi pesan Taeil kepada Lucas, dimana mereka diminta untuk datang menemuinya.

Segera mobil Lucas melesat menuju alamat yang dituju, lalu bertemu dengan Taeil.

"Ada apa, pak Taeil?" Tanya Mark, keduanya duduk berhadapan dengan pria itu.

"Anda pasti sudah menerima pesan penarikan uang dalam jumlah besar hari ini?"

"Iya, intinya?" Tanya Lucas, ia tampak fokus dengan obrolan kali ini.

"Nona Haechan memaksa saya untuk menyerahkan uang itu padanya, tapi tidak bisa saya berikan tanpa persetujuan anda. Nona Haechan tiba-tiba nekat dan membawa kabur uang anda, tuan"

Mark dan Lucas sama-sama heran atas penjelasan Taeil. Untuk apa Haechan bawa kabur uang mereka? Toh, kalau pun Haechan menginginkan uang sebesar itu, Mark dan Lucas pasti tidak akan ragu mengirimkan langsung ke rekeningnya. Tapi ini aneh sekali, Haechan ambil uang itu secara diam-diam.

"Dan dari yang saya lihat, nona Haechan seperti orang ketakutan" Lanjut Taeil.

"Maksud pak Taeil?"

Taeil langsung menyerahkan selembar kertas dari sakunya, "saya tidak tau pasti soal ini, tapi sepertinya nona Haechan dalam keadaan bahaya, dia membutuhkan bantuan kalian"

Segera Lucas menghubungi nomor ponsel Haechan, namun nihil, nomornya tidak tersambung.

"Shit! Haechan tidak bisa dihubungi!" Umpat Lucas.

Mereka berdua panik dengan keadaan Haechan sekarang, belum lagi nomor Hendery juga tidak aktif. Ditambah mereka tidak bisa melacak keberadaan ponsel Haechan. Sampai mata Mark sekilas melirik kertas pemberian Taeil.

"Luke, ini..."

Tanpa banyak bicara Lucas menghubungi nomor itu dan, "Aktif, Mark!"

Segera Lucas melacaknya dengan Mark langsung menghubungi polisi.

"Dapat! Kita kesana sekarang!"

* * *

Hendery tampak bingung dengan tempat ini. Bagaimana tidak, Haechan minta diturunkan di pinggir jalan jauh dari pemukiman.

"Nona tidak salah minta berhenti disini?"

"Tidak" Jawab Haechan seadanya.

Ia sudah siap keluar mobil sebelum Hendery menahannya. Bagaimana pun Haechan tanggung jawab Hendery, ia tidak ingin kenapa-kenapa dengan anak itu mengingat kedua tuannya mempercayakan keselamatan Haechan padanya.

"Biar saya antar, nona"

"Tidak usah, aku bisa sendiri"

"Tapi nona--"

"Tunggulah dimobil. Lima belas menit aku tidak kembali, kamu tentu tau harus melakukan apa"

Haechan tampak diam sebentar, mengatur nafas, lalu keluar dari mobil dengan mengantungi sebuah pistol dari balik kaosnya. Beruntung Mark dan Lucas selalu menaruh benda tersebut dibawah kursi jok kemudi.

Melangkahkan cepat kakinya, Haechan mulai memasuki gang kecil dimana didalamnya terdapat sebuah rumah kecil yang kumuh. Dengan berani ia terus berjalan sampai arah pandangnya menemukan sosok Mayang terikat di kursi.

"MAYANG!!"

Anak itu menoleh, ingin memanggil Haechan namun tidak bisa akibat kain menyumpal mulutnya. Haechan siap berlari menghampiri Mayang, sebelum dua orang menghadangnya.

"Kalian.."

Mata Haechan terbelalak melihat sosok ini, sedangkan mereka tersenyum sinis ke arahnya.

"Kenapa? Kaget melihat kami disini?" Ucap salah satunya.

Simpanan Gadun || MarkHyuckCas🔞  (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang