Gadun 17.

4.7K 286 19
                                    

Lucas melepas pelukannya, mengusak poni sang adik dengan sayang. Lalu mereka kembali duduk dengan Mayang memeluk lengan Lucas. Melihat itu Haechan tersenyum tipis, ia merasa iri karena di usianya saat ini Mayang bisa mendapat pelukan hangat dari keluarganya. Sangat berbeda dengan dirinya dulu.

"Apa yang kakak bilang itu benar?" Tanya Mayang. Lucas menunduk ke arahnya, "Soal?"

"Eummm.. Haechan, aku harus memanggilmu apa? Kak Haechan atau--"

"Haechan, kamu cukup panggil aku Haechan" Jawabnya ramah. Haechan ini memang tak terlalu suka di panggil dengan embel-embel kakak/mbak/ atau apapun yang membuat ia terlihat atau terdengar tua.

Ingat ya, Haechan itu masih muda!

"Soal Haechan yang jadi calon iparku" Ucapan Mayang kembali tertuju untuk Lucas.

"Iya, kapan kakak pernah bohong soal ucapan kakak?"

Spontan Mayang melepas pelukannya, menatap berbinar wajah sang kakak.

"Jadi aku akan mempunyai kakak perempuan yang seumuran denganku?" Pekiknya, dan Lucas mengangguk.

Dengan segera Mayang beralih duduk di sebelah Haechan dan memeluk erat anak itu.

"Selamat datang di keluarga Brian, kakak iparku!"

Haechan tentu saja terharu mendapat perlakuan manis Mayang. Belum lagi soal Lucas yang langsung mengklaim Haechan sebagai calon istrinya. Demi tuhan, Haechan tidak pernah merasa se'bahagia ini setelah kepergian orangtuanya.

"Eh, tapi tunggu. Tadi kak Mark bilang Haechan ini kekasihnya. Jadi maksudnya kalian berbagi Haechan, begitu?!"

Mayang baru sadar setelah mencerna ucapan Mark dan kakaknya. Lantas ia pun memasang wajah tak suka karena Mayang takut jika Haechan hanya dijadikan mainan saja oleh keduanya.

"Iya, seperti yang kamu bilang" Jawab Lucas dengan santai.

"Ya tuhan! Aku tau kalian ini bersahabat dari kecil, tapi apakah harus menjadikan Haechan milik kalian berdua?!"

"Dan kenyataannya memang seperti itu. Lagipula Haechan sendiri tidak keberatan" Kali ini Mark yang bersuara.

Mayang menatap Haechan meminta jawaban dari anak itu, dan Haechan mengangguk malu. Disitu Mayang hanya menghela nafas dan menggelengkan kepala. Jika sudah seperti ini bearti Haechan orang yang special untuk mereka.

"Terserah kalian lah mau bagaimana pada Haechan. Tapi jika diantara kalian ada yang berani menyakiti Haechan, aku tidak akan segan-segan merusak wajah kalian dengan cakaranku!" Tegas Mayang sambil meniup kukunya yang panjang.

"Kamu galak sekali, daddy Mark dan daddy Lucas baik padaku" Ucap Haechan sedikit terkekeh. Ternyata selain baik, Mayang juga anak yang bawel. Haechan menyukainya sebab Mayang sepertinya satu frekuensi dengannya dan kedua sahabatnya.

Berbeda dengan Haechan, Mayang justru di buat bingung entah yang ke berapa kalinya. Apa tadi ia tidak salah dengar Haechan memanggil dua pria ini dengan sebutan daddy?

"Hah? Coba ulangi lagi perkataanmu tadi"

"Daddy Lucas dan daddy Mark baik padaku"

"Your fucking kidding me? Daddy? Haechan, kamu serius memanggil mereka dengan sebutan itu?" Mayang bertanya seolah tak percaya karena Haechan memanggil mereka begitu. Yang benar saja!

"Iya, apa ada yang aneh?" Haechan menjawab polos membuat Mayang tiba-tiba saja tertawa.

"Daddy? Apa mereka sugar daddy kamu? Apa kamu sugar baby mereka? Hahah.. yang benar aja, Haechan"

Simpanan Gadun || MarkHyuckCas🔞  (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang