Keesokan paginya Haechan bangun dengan tubuh segar. Diliriknya jam dinding, pukul tujuh pagi. Ia menyibak selimut, tak lupa menguncir rambut panjangnya. Setelah itu menuju kamar mandi, mencuci muka dan menggosok gigi. Langkahnya pun berjalan keluar kamar menuju dapur.
Hari ini Haechan diliburkan sekolahnya karena para guru tengah mengadakan rapat untuk ujian akhir kelulusan nanti.
Anak manis itu melangkah pelan sambil mengedarkan pandangan ke penjuru penthouse. Sepi, tidak ada siapa pun kecuali..
"Hmmm wangi sekali" Gumamnya saat aroma masakan menerpa indra penciumannya.
Haechan turun dengan cepat, setelahnya ia melihat sosok wanita tengah berkutat dengan masakannya. Pantas saja penthouse jadi seharum ini.
"Miss Wendy"
Wanita itu menoleh, tersenyum seraya membungkukan badan "Selamat pagi nona Haechan"
"Pagi juga miss Wendy" balasnya tak kalah ramah. Ia pun duduk di pantry kitchen, melihat Wendy dengan lihainya memasukan bumbu dapur kedalam masakan tersebut.
Wendy mematikan kompor, menaruh masakannya di atas piring lalu diberikannya pada Haechan.
"Sarapannya, nona"
"Wah, terimakasih miss Wendy!"
Haechan mulai memakan sarapannya dengan tenang, sebelum kembali sadar akan suasana penthouse yang sepi.
"Miss Wendy.." panggil Haechan, "Iya, nona?" Jawabnya.
"Eumm.. kedua daddynya Haechan sama Mayang kemana?"
Wendy mengeringkan tangannya setelah tadi membersihkan peralatan masak, berjalan menghadap Haechan.
"Tuan Mark pergi bekerja, sedangkan tuan Lucas mengantar nona Mayang mencari kebutuhan sekolah"
"Hm? Sepagi ini?"
"Iya, nona Mayang bilang barang-barangnya itu mau di kirim ke China makannya mereka berangkat sepagi ini"
Seketika raut wajah Haechan berubah murung, ia pikir kenapa Mayang tidak mengajaknya dan lebih memilih bersama Lucas? Padahalkan hari ini ia libur sekolah dan tidak kemana-mana.
"Kenapa malah mengajak daddy Lucas bukannya aku" Gumam Haechan.
"Nona Mayang tidak tega untuk membangunkan nona Haechan, dia bilang tidur nona terlalu nyenyak. Jadi nona Mayang lebih memilih pergi ditemani tuan Lucas"
Haechan mengangguk atas penjelasan Wendy. Memang semalam itu ia tidur sangat larut karena belajar untuk ujian nanti sehingga rasa lelah mengerayangi tubuhnya.
"Baiklah, tidak apa. Aku dirumah saja ditemani miss Wendy" Ujarnya tersenyum lebar. Selanjutnya ia kembali memakan sarapannya.
Baru beberapa sendok masuk ke dalam mulutnya, tiba-tiba Haechan berhenti mengunyah karena merasakan perutnya yang bergejolak tak karuan.
"Non, nona Haechan baik-baik saja?" Tanya Wendy begitu melihat raut wajah aneh dari Haechan.
Tak mengadahkan pertanyaan Wendy, Haechan langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan segala isi perutnya di washtafel. Wendy yang melihat itu tentu menghampirinya. Ia membantu Haechan memuntahkan semuanya dengan memijat tengkuknya.
"Nona Haechan kenapa? Apa ada yang salah dengan masakan saya?" Wendy kembali bertanya, namun kali ini terdengar sangat khawatir. Wanita itu khawatir jika masakannya bermasalah hingga menyebabkan Haechan muntah-muntah.
"Tidak, miss. Sepertinya memang perutku saja yang tidak berea" Jawab Haechan, tak lama ia kembali muntah.
Tubuh Haechan lemas rasanya karena ia memuntahkan banyak cairan dan sarapannya tadi, ditambah rasa pusing pada kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Gadun || MarkHyuckCas🔞 (✔)
Fanfiction[R E V I S I] S E L E S A I Gadun : Pria Dewasa, atau lebih khusus lagi biasa disebut om-om. Pria dengan tingkat kematangan fisik dan finansialnya yang baik. Memiliki 1 gadun saja rasanya seorang wanita atau ABG diluar sana memiliki kehidupan ekonom...