Haechan melamun dengan pandangan kosong. Beberapa minggu lagi ujian kelulusan akan dimulai, namun.. ia belum juga mendapatkan uang. Haechan bingung, tidak tau bagaimana lagi caranya agar ia keluar dari zona miskin hidupnya.
Haechan lelah karena tubuhnya harus dipaksa sekolah dan bekerja dalam satu waktu, Haechan ingin berhenti bekerja dan fokus dalam sekolahnya saja. Tapi jika ia tidak bekerja dan menghasilkan uang, maka pamannya tak segan-segan memukul atau bahkan mengusir dirinya. Dan yang lebih parah, Haechan bisa saja putus sekolah karena tidak memiliki biaya sama sekali.
Pikiran Haechan masih meradar jauh sampai ia tidak sadar seseorang duduk di hadapannya. Orang itu memandangi wajah Haechan dengan menopang dagu, dilihat dari dekat saja Haechan tampak sangat indah. Bagaimana jika ia berada dibawah kukungannya?
Sialan, melihat Haechan diam saja mampu membuatnya tegang. Dasar penis lemah!
"Eoh, pak Lucas" Mata Haechan mengerjap, menggelengkan kepalanya pelan.
Ia terkejut melihat Lucas tengah memandanginya dengan seringaian. Dan orang yang berhasil menyadarkan Haechan adalah Jaemin. Iya, ia baru datang sambil membawa nampan berisi makanannya dan Haechan.
"Pak Lucas ada apa kesini? Ada yang bisa kami bantu?" Tanya Jaemin.
"Tidak ada, saya hanya ingin bertemu Haechan"
Jaemin melirik Haechan, dimana gadis itu hanya mengangkat bahunya.
"Ada perlu apa dengan saya?" Tanya Haechan.
"Pulang sekolah nanti temui saya diruangan" Jawab Lucas tanpa memberikan ekspresi apapun.
Haechan meneguk liurnya menyadari tatapan tajam Lucas. Lagi pula ia heran atas ucapan Lucas barusan, ruangan? Disekolah ini? Memangnya siapa dia?
"Tapi--"
"Kamu boleh bertanya tentang saya pada Jaemin" Kemudian Lucas berdiri, menjauh meninggalkan meja mereka.
Karena masih penasaran, Haechan akhirnya bertanya pada Jaemin.
"Jaem, tadi itu siapa?"
Yang ditanya menoleh, "Hm? Kamu belum tau pak Lucas itu siapa?" Haechan menggeleng sebagai jawaban.
"Pak Lucas itu salah satu donatur terbesar disekolah ini. Saking seringnya dia berdonasi, pak Lucas jadi dibuatkan ruangan sendiri jika dia ingin berkunjung"
"Donatur terbesar?" Ulang Haechan.
"Iya.. satu sekolah juga tau siapa pak Lucas"
Haechan kembali lemas saat dirinya lagi-lagi harus berhadapan dengan pihak sekolah, apalagi yang ingin ditemuinya nanti seorang donatur.
"Ada perlu apa aku harus menemuinya ya, Jaem? Apa dia akan menagih tunggakan sekolahku juga?" Lirih Haechan.
"Ih, ngaco! Tidak ada hubungannya. Donatur hanya donatur, tidak ada sangkut pautnya dengan urusan itu"
Tuhkan apa aku bilang, Haechan ini bisa melakukan keduanya. Kadang polos, kadang nyerempet oon.
Haechan agaknya lega karena Lucas tak akan membahas soal tunggakan sekolahnya. Tapi.. ia tetap saja heran kenapa dirinya harus menemui Lucas, sedangkan Haechan saja tidak ada urusan apa-apa dengannya.
"Eh, tapi kenapa aku harus bertemu dengannya?"
"Entahlah, mungkin ada hal lain yang ingin pak Lucas bahas"
"Yaudah, nanti pulang sekolah aku akan menemuinua"
Haechan diam beberapa saat sebelum Jaemin kembali bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Gadun || MarkHyuckCas🔞 (✔)
Fanfiction[R E V I S I] S E L E S A I Gadun : Pria Dewasa, atau lebih khusus lagi biasa disebut om-om. Pria dengan tingkat kematangan fisik dan finansialnya yang baik. Memiliki 1 gadun saja rasanya seorang wanita atau ABG diluar sana memiliki kehidupan ekonom...