Gadun 10.

6.3K 378 2
                                    

Setelah puas berbelanja, Haechan kembali ke penthousenya seorang diri. Lucas hanya mengantar, ia belum bisa menginap sebab ada beberapa pekerjaan yang harus diurus.

Haechan masuk menuju ruang tengah, gelap. Ia berjalan pelan mencari tombol lampu lalu menyalakannya. Menaruh sepatu pada rak yang tersedia, kemudian berjalan menuju kamarnya.

Hari ini ia benar-benar lelah karena belanja seharian dengan Lucas dan sahabat-sahabatnya. Tapi disatu sisi, Haechan juga senang mendapatkan banyak barang yang ia suka.

Dirasa tubuhnya lengket, gadis itu memilih menuju kamar mandi untuk membersihkan diri setelah menaruh beberapa paper bag di dalam kamar.

Selesai mandi, Haechan mendadak lapar sehingga dirinya memutuskan membuat makanan sebelum pergi tidur. Gadis itu membuka kulkas, dilihatnya hanya ada beberapa telur dan bahan-bahan mentah. Ah-- sepertinya miss Wendy belum belanja hari ini. Tapi tak apa, ia bisa membuat omelet.

Sudah dirasa kenyang, Haechan mencuci bekas makannya lalu mengambil minum agar ia bisa cepat beristirahat. Namun ketika sedang menikmati minumannya, Haechan hampir tersedak dikala tangan kekar melingkari perutnya.

"Hai baby, i miss you"

Haechan meremang mendengar suara bariton itu menggema ditelinganya, belum lagi hembusan nafas yang terasa sekali di ceruk lehernya. Sial, itu salah satu pusat kelemahan Haechan!

Tanpa menengok Haechan hafal betul pemilik suara itu, "O-om Mark.."

"Hari ini kau bersenang-senang dengan Lucas?" Bisik Mark sambil mengecupi leher Haechan.

Sumpah, gadis itu mati-matian menahan desahannya karena Mark ternyata tak hanya mengecup melainkan menjilat, bahkan sedikit mengigit. Uhh~ benar-benar rasa aneh yang baru pertama kali Haechan rasakan.

"I-iya om.."

Mark terkekeh mendengar suara gemetar Haechan. Ia semakin mengeratkan pelukannya, membuat gadis itu sedikit menahan nafas.

"Don't call me 'om' again, babe. Mulai sekarang, panggil aku dan Lucas daddy"

"Dad-daddy..?"

"Yes baby.."

Haechan mengigit bibirnya saat bibir Mark mulai turun mengecup tulang selangka. Pria itu menciumnya lembut, menyalurkan rasa rindu pada gadis kesayangannya.

Semenjak Mark membatalkan pertunangannya, ia dan Lucas dibuat sibuk akibat mantan tunangan Mark itu selalu meminta sesuatu padanya sebagai ganti rugi atas pembatalan secara sepihak. Entah itu berupa harta, ataupun benda.

Tapi Mark tidak masalah. Toh, selagi ia memiliki Haechan, apapun akan ia lakukan asal Mark benar-benar bisa hidup dengan baby girlnya.

"Shhh.. daddyhh stophh"

Tangan Haechan terkepal merasakan desiran aneh dalam tubuhnya karena Mark semakin kuat mencubu leher itu. Nafasnya tak teratur, ingin menolak namun tubuh sialannya malah seakan meminta lebih.

Tanpa sadar Haechan mulai menikmati.

Dengan cepat Mark membalik tubuh Haechan hingga menghadapnya, menatap lekat mata cantik Haechan bersama dengan tarikan disudut bibir.

"I want you more, wanna fuck with me?"

Mata Haechan berkedip dua kali, tak tau ingin berkata apa selain diam membalas tatapan tajam seorang Mark. Sampai akhirnya pria itu menyeringai, menyambar bibir yang sedari tadi menggodanya.

Haechan memejamkan mata, merasakan pagutan hingga hisapan lembut seoranh Mark. Ini terasa aneh, ia hanya diam menutup mulutnya karena ini memang benar-benar yang pertama bagi Haechan.

Simpanan Gadun || MarkHyuckCas🔞  (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang