"Kak.."
"Kakak!"
"Ih, kakak! Are you okay?"
Lucas mengerjap beberapa kali saat sang adik; Mayang, menyadarkan dirinya dalam lamunan.
"E-eh.. Ya, fine. Ada apa?"
"Kakak melamun! Aku bahkan sudah duduk didalam mobil pun kakak tidak sadar!"
Geraman kecil Mayang membuat Lucas terkekeh. Ia tidak menyadari sang adik akibat sesuatu menggerayangi kepalanya.
"I'm sorry, babe. Yasudah, langsung pulang atau ada barang lagi yang harus kamu beli?" Tanya Lucas setelah mencubit pipi Mayang membuat si pemilik mencebik.
"Nope, belikan mangga muda lebih dulu untuk Haechan. Tadi Haechan bilang ingin makan itu"
Kening Lucas mengkerut, apa tidak salah Haechan menginginkan mangga muda? Lagi pula, Haechan itu tidak menyukai sesuatu yang asam.
"Haechan? Untuk apa dia menitip mangga muda?" Tanya heran Lucas, Mayang hanya mengangkat bahu sebagai jawaban.
"Mungkin Haechan lagi ngid--" Mayang memberhentikan ucapannya saat dirasa ada yang tidak beres dengan kata itu.
"Ngid? Ngid apa?"
Mayang kemudian menggeleng cepat, "tidak ada. Sudah, cepatlah kita pulang. Kasian Haechan terlalu lama menunggu" Jawabnya disertai senyuman kaku, kemudian Mayang diam mencerna ucapannya barusan.
"Apa mungkin?" Batinnya.
Sejenak Mayang berpikir tentang Haechan, anak itu mengalami perubahan beberapa waktu ini. Seperti moodnya yang kadang naik turun, porsi makan lebih dari biasanya, menginginkan makan sesuatu di jam-jam rawan, belum lagi saat ia yang menginginkan mangga muda.
Mayang jadi merasa jika Haechan seperti wanita yang sedang hamil muda.
Tunggu!
Hamil?
Mayang membulatkan matanya, menutup mulut jika benar dirinya akan memiliki ponakan! Ya tuhan, senang sekali rasanya.
"AAAAA!!!"
Cittt!!!
Lucas menginjak rem mobilnya secara spontan akibat suara lengkingan Mayang. Untung jalanan sedang sepi sehingga mobil Lucas tidak ditabrak atau menabrak kendaraan lain.
"Kenapa?!" Lucas bertanya panik. Ia takut sesuatu terjadi pada adiknya karena anak itu tiba-tiba saja berteriak.
"Aaa~ kakaaak!! Aku bahagia sekali!!" Pekik Mayang.
"Bahagia? Bahagia kenapa?"
"Sebentar lagi pasti rumah kita akan ramai, kak!"
Kali ini Ucas yang diam. Mayang bilang rumahnya akan ramai? Rumah yang dimana? Lucas ini kan hampir memiliki rumah di setiap negara.
"Rumah mana yang kamu maksud? China?"
"Ish, bukan! Penthouse!"
"Penthouse? Apa hub--"
"Ah, sudahlah. Belum waktunya kakak mengerti, nanti juga kakak akan tau dengan sendirinya. Intinya aku bahagia, saaaaangat bahagia!"
Lucas mengangkat sebelah alisnya, menggeleng pelan melihat tingkah aneh Mayang kemudian lanjut menjalankan mobilnya menuju penthouse.
"Dasar aneh"
* * *
Sesampainya mereka di penthouse, Mayang langsung berlari masuk meninggalkan Lucas dengan berbagai belanjaan di tangannya. Lucas berdecak pelan atas perlakuan Mayang. Jika saja anak itu bukan adiknya, Lucas pastikan orang itu menyesal karena telah berani menyuruhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Gadun || MarkHyuckCas🔞 (✔)
Fanfiction[R E V I S I] S E L E S A I Gadun : Pria Dewasa, atau lebih khusus lagi biasa disebut om-om. Pria dengan tingkat kematangan fisik dan finansialnya yang baik. Memiliki 1 gadun saja rasanya seorang wanita atau ABG diluar sana memiliki kehidupan ekonom...