Jam istirahat berbunyi, seluruh murid berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka atau sekedar ngobrol bersama teman di kelas lain. Begitu pun dengan Haechan, Jaemin, dan Renjun.
Ketiganya hanya jalan beriringan, tak ada yang mencolok dari mereka namun entah kenapa pandangan murid-murid disana malah terus tertuju pada tiga gadis muda itu. Bukan hanya murid, tapi sebagian guru laki-laki juga menatap kagum ketiganya.
Sampai mereka tiba di kantin, duduk disalah satu meja kosong. Baru saja ketiganya duduk, tiba-tiba tiga anak laki-laki ikut duduk dihadapan mereka.
"Hai.. kita boleh gabung disini?"
Gadis-gadis itu melirik satu sama lain, mengangkat kedua bahunya.
"Oh ya, by the way kenalin.. aku Guanlin, yang dikanan ini Harvey, dan yang dikiri ini Hyunjin" Ujar Guanlin memperkenalkan kedua temannya.
Karena mereka ini orang yang ramah, maka Haechan, Jaemin, dan Renjun membalas uluran tangan anak laki-laki itu satu per satu.
"Kalian mau makan apa? Biar sekalian kami pesankan" Tawar Hyunjin.
"Eh.. tidak perlu, kita bisa kok pesan sendiri" Suara Haechan.
"Tidak apa. Sudah, biar kita saja. Anggap ini sebagai tanda awal pertemanan kita" Jawab Harvey.
"Benar, tidak perlu. Kami tidak ingin merepotkan kalian" Saut Jaemin sopan.
"Kita tidak merasa direpotkan. Mau, ya?"
"Tidak usah, Guan--"
"Jika mereka berkata tidak, itu tandanya tidak. Sesulit itu kalian memahami ucapan seseorang, huh?!"
Ucapan Renjun berhenti menyadari Lucas tengah berdiri dibelakang ketiga anak laki-laki itu. Ah--ternyata bukan hanya Lucas yang datang, melainkan Sungchan dan Jeno juga ikut hadir.
"Eh, pak Lucas. Selamat siang, pak" Ujar ketiga bocah laki-laki itu.
"Sedang apa kalian disini? Memangnya tidak ada tempat lain? Lihat, masih banyak meja yang kosong"
Glup..
Guanlin, Hyunjin, Harvey meneguk liurnya cepat saat tiga om-om tua dihadapannya ini menatap mereka sengit.
"Ki-kita hanya ingin mengajak mereka makan be-bersama pak" Gugup Hyunjin.
"Lebih baik sekarang kalian pergi, dan jangan coba-coba dekati mereka lagi!" Tegas Jeno.
"Loh, kenapa? Kita kan hanya ingin--" Jeda Guanlin.
"Saya tidak terima penolakan. Pergi, atau saya akan membuat perhitungan dengan kalian"
Tiga anak itu langsung bangun dari duduknya, pergi secepat mungkin menyadari Jeno memberi tatapan mengintimidasi pada mereka. Sedangkan tiga gadis didepannya hanya menatap bingung para om-om itu.
Kenapa mereka bisa kumpul secara bersamaan begini?
"Om... kenapa ada disini?" Tanya Jaemin pada Jeno. Sedangkan Jeno menampilkan senyumnya.
"Sedang ada urusan"
Tak lama Renjun ikut melirik Sungchan, "Om sendiri?"
Sungchan berjalan mendekat, membelai pipi Renjun "sama, sedang ada urusan"
Sedangkan Haechan, ia diam memperhatikan interaksi antara dua temannya dan dua teman Lucas.
"Apa kalian ini... om-omnya Jaemin dan Renjun?" Tanya polos Haechan.
Lucas terkekeh pelan dibuatnya. Menggemaskan sekali makhluk bulat didepannya ini.
"Iya, mereka omnya dari kedua temanmu" Jawab Lucas seraya membenarkan poni Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Gadun || MarkHyuckCas🔞 (✔)
Fanfiction[R E V I S I] S E L E S A I Gadun : Pria Dewasa, atau lebih khusus lagi biasa disebut om-om. Pria dengan tingkat kematangan fisik dan finansialnya yang baik. Memiliki 1 gadun saja rasanya seorang wanita atau ABG diluar sana memiliki kehidupan ekonom...