Gadun 2.

7K 413 12
                                    

"Ahh"

Haechan bergedik ngeri melihat dua orang dihadapannya ini sedang bercumbu mesra. Wanita dalam pangkuan seseorang itu terus mendesah saat si pria menjilat, bahkan menghisap puting tegangnya dengan sangat rakus.

Seakan tidak peduli sekitar, mereka terus melakukan adegan tak senonoh dimana membuat para tamu lainnya ikut melakukan kegiatan tersebut.

Haechan segera menaruh gelas kosong pada nampannya, pergi secepat mungkin dari hadapan manusia-manusia kelebihan hormon itu.

"Huh~ dasar manusia gila! Apa mereka tidak malu melakukan hal itu ditempat umum?!" Haechan menggerutu tak jelas membuat teman disampingnya menoleh.

"Namanya juga club malam, Chan. Wajar saja mereka seperti itu"

"Tapi tidak bisa sepenuhnya dianggap wajar, Ren. Mereka itu disaksikan oleh pengunjung lain, loh"

Renjun, selaku teman kerja Haechan menggeleng atas ucapan polosnya. Haechan ini entah benar-benar polos atau bodoh, Renjun tidak bisa membedakan sebab Haechan bisa melakukan keduanya.

"Pekerjaan kita memang dikelilingi oleh orang-orang seperti mereka. Lihat saja tuh yang disana, disana, sama disana. Mereka masa bodoh dengan sekitar"

Mata Haechan membola melihat satu wanita tengah ditunggangi oleh dua pria sekaligus, lalu disebelahnya ada seorang wanita tengah mengoral bahkan menghisap penis laki-laki tua, dan disebelahnya lagi ada seorang wanita tengah menikmati jilatan pria dibawahnya yang tengah bermain dengan lubangnya.

Gila! Mereka semua benar-benar gila!

"Kalau seperti ini sih... namanya kita yang salah mengambil pekerjaan" Cicit Haechan meneguk liurnya.

Didepannya ini sedang ada dua orang yang saling menikmati permainan mereka. Dibawah, seorang pria tengah menusuk-nusuk lubang wanita diatasnya dengan lidah, lalu sang wanita menghisap kuat penis tegang milik pria dibawahnya.

Oh tuhan, bisa kalian bayangkan bagaimana degupan jantung Haechan saat ini?

Renjun tertawa mendengarnya, "tidak perlu diperhatikan, nanti kamu pengen lagi"

"Apa rasanya senikmat itu, Ren?" Tanya Haechan belum melepas pandangannya.

"Kamu belum pernah coba?"

Haechan menoleh kesamping, kemudian menggeleng "Kamu sendiri, sudah pernah mencobanya?"

"Sudah.." Jawab santai Renjun.

"Hah?! Terus bagimana rasanya?"

"Kalau diceritain kamu tidak akan tau bagimana rasanya. Lebih baik melakukannya langsung agar lebih mengetahuinya" Renjun menaik turunkan alis membuat Haechan mencebik.

"Kamu enak bisa melakukannya bersama kekasihmu. Sedang aku, dengan siapa?"

Renjun terkikik, "kamu salah, Chan"

Alis Haechan mengkerut, "Maksudnya?"

"Aku melakukannya bukan bersama kekasihku"

"Terus?"

"Gadun.."

"Serius kamu?!" Pekik Haechan saat tak percaya dengan apa yang didengarnya.

Renjun ini bisa dibilang gadis berwajah polos. Ia bekerja sebagai pelayan seperti Haechan juga karena keduanya memiliki nasib yang sama. Dan sungguh diluar dugaan ternyata dibalik wajah polos Renjun, ternyata ia pernah bermain dengan om-om.

"Tentu saja. Kamu pikir aku bisa membayar uang sekolah dan rumah sakit ibuku dari mana? Dari gadun yang biasa main bersama aku"

"Itu tandanya, kamu berpacaran dengan om-om?"

Simpanan Gadun || MarkHyuckCas🔞  (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang