Hampir tiga puluh menit Haechan pingsan, akhirnya gadis itu kembali sadar. Ia mengerjap beberapa kali sambil memegang kepalanya yang masih berdenyut nyeri.
"Shh, sakit sekali.." Gumamnya.
Haechan masih belum menyadari ada dua pria yang terus memperhatikannya diujung sana. Sampai salah satu dari mereka membuka suara,
"Apa rasanya sesakit itu?"
Jantung Haechan berdegup cepat. Suara bariton itu.. Oh please, jangan lagi.
Haechan menoleh, "Ka-kalian.."
Lucas dan Mark berdiri, berjalan menghampiri Haechan dengan wajah tanpa ekspresi. Hais~ kenapa wajah mereka tidak ada cerah-cerahnya, sih? Pikir Haechan.
"Stop! Ka-kalian mau apa?" Haechan merentangkan kedua tangan, menghentikan Lucas dan Mark agar tak semakin mendekatinya.
Haechan langsung menundukan wajah saat sebelah tangan Mark terangkat. Baiklah, Haechan sudah pasrah jika ia harus mendapat kekerasan lagi pada tubuhnya.
Gadis itu memejamkan kuat matanya sambil berdo'a dalam hati agar pukulan-pukulan nanti tidak terlalu sakit. Sampai beberapa saat ia terpejam, namun yang dirasakan bukanlah pukulan melainkan usapan lembut pada pipinya.
Haechan tertegun, mengangkat kepalanya dimana mata bulat itu berhasil bertemu dengan mata sang dominan.
"Siapa yang melakukannya?" Tanya Mark dengan suara rendah.
Haechan gugup, ia tidak tau ingin bicara apa. Jangankan bicara, mulutnya bahkan terasa kaku saat Lucas dan Mark menatapnya begitu intens.
"Jangan takut, kami tidak akan menyakitimu" Ujar Lucas ikut membelai pipi Haechan.
Mendapat perlakuan manis dari Lucas dan Mark membuat desiran aneh mengalir kuat pada tubuhnya. Sentuhan dan suara mereka seakan menjadi obat penenang untuk Haechan.
Gadis itu menggeleng, "ti-tidak ada, sa-saya baik-baik saja"
"Jangan bohong, Haechan!"
Jantung Haechan semakin berdegup kencang ketika Lucas sedikit meremat tangan kanannya. Rasanya Haechan ingin menangis menghadapi dua pria dengan kepribadian ganda ini.
Kadang menenangkan, kadang menyeramkan!
"Sa-saya tidak bohong" Lirih Haechan.
"Sekali lagi saya tanya, siapa yang melakukannya? Siapa yang membuat tubuhmu seperti ini?"
Mata Haechan membulat menyadari pertanyaan Mark soal tubuhnya. Apa mereka sudah melihat-lihat dalam seragam Haechan? Kurang ajar!
"Apa yang kalian lihat?" Delik Haechan sambil menyilangkan kedua tangan menutupi tubuhnya.
Lucas dan Mark saling lirik dengan tatapan heran. Mark mengangkat bahunya, sedangkan ide jahil Lucas tiba-tiba saja muncul. Ia menyeringai, mendekatkan wajahnya didepan Haechan.
"Semuanya.. dan, wah~ itu luar biasa Haechan"
Kedua pria itu mencoba untuk tidak tertawa melihat wajah bengong Haechan. Demi apapun, itu sangat menggemaskan Haechan!
Sampai akhirnya mereka benar-benar tertawa melihat mata Haechan mulai berkaca-kaca. Namun karena perbuatan mereka, Haechan melengkungkan bibirnya kebawah lalu menangis histeris.
"Huwaaaa~"
Nahloh! Lucas dan Mark langsung panik, mereka tidak melakukan apa-apa tapi Haechan malah tiba-tiba histeris.
"Eoh, Haechan. Kenapa kamu menangis?" Tanya Lucas.
"Hei, sudahlah. Tidak perlu menangis, kami hanya bercanda" Saut Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Gadun || MarkHyuckCas🔞 (✔)
Fanfiction[R E V I S I] S E L E S A I Gadun : Pria Dewasa, atau lebih khusus lagi biasa disebut om-om. Pria dengan tingkat kematangan fisik dan finansialnya yang baik. Memiliki 1 gadun saja rasanya seorang wanita atau ABG diluar sana memiliki kehidupan ekonom...