Hai, apa kabar semuanya
Semoga kalian dalam keadaan baik-baik saja ya. Jangan lupa juga vote sama coment nya, oke.•
•
•Selamat membaca~
Elsa menatap langit-langit rumahnya, Hening dan sunyi menimpalinya sedari tadi.
Elsa merebahkan dirinya di atas kasur Queen size miliknya. Ia mati-matian menahan tangisnya selama ia bertemu dengan tantenya.
Stifa sangat mirip dengan mamanya, hanya saja tinggi badan Stifa melebihi mamanya.
"Kangen mama" lirihnya tiba-tiba. Suara itu serak.
Air matanya mulai meleleh, hidungnya memerah begitu juga dengan matanya.
Elsa menangis dalam diam, rahangnya terasa sakit dan kaku. rasa rindu dengan mamanya terasa seperti sudah terobati, walau itu bukan mamanya. Itupun sudah cukup.
Air matanya terus saja menetes dan menetes. Bak sebuah sungai mengalir deras tanpa hambatan. Melalui ekor matanya, butiran-butiran bening itu mengalir tanpa henti.
Karena Elsa menarik selimut hingga dirinya tak terlihat lagi. Ia ingin menangis malam ini juga, ia berharap bahwa malam ini juga di turunkan hujan oleh tuhan. Guna menyamarkan suara tangisnya.
***
Most wanted. Dua kata ini sangat berpengaruh di seluruh warga sekolah sma Yudistira, bukan hanya dari keluarga kaya atau mapan dan pastinya good looking.
Arion berjalan paling depan, rambut yang ia sisir ke atas hingga menampakkan dahinya yang mulus dan putih. Di susul dengan Angga, si ketua bad boy dan pastinya ia berpakaian ugal-ugalan. Jaehan si pemuda kalem tapi cerdik hanya diam dan datar.
Elsa dan Billa berjalan di koridor sekolah, mereka hanya mampu menatap sahabat-sahabatnya itu dengan penuh intens. Kadang mereka berdua ingin tertawa karena tingkah sahabatnya itu karena berlaga tampan.
"Tunggu!" Suara itu terdengar nyaring di dengar di sebuah koridor sekolah, Elsa dan Billa menoleh kebelakang secara bersamaan.
"Dea?"
Dea berlari menuju Elsa dan Billa. Terlihat rambut pemuda kurus itu berantakan karena habis berlari.
"Kaya di kejar setan aja lo" Billa menatap Dea dengan seksama, bibir Billa terkatup rapat, ia menahan tawa karena rambut Dea yang gondrong itu berantakan dan acak-acakan.
"Rambut lo berantakan" Elsa menunjuk rambut Dea, Elsa yang tubuhnya lebih pendek dari Dea itu mendongakkan kepalanya.
Dengan pergerakan cepat Dea merapikan rambutnya, napasnya masih ngos-ngosan akibat berlari tadi.
"Lo adiknya gio ya?" Elsa bertanya dengan sedikit ragu. Dea menoleh dengan cepat, ia sedikit menundukkan kepalanya karena Elsa lebih pendek darinya. "Iya" jawab Dea singkat, Elsa hanya mengangguk paham.
Elsa berjalan mendahului Dea, Billa hanya mengikuti jejak Elsa, karena bagi Billa Elsa adalah kakak-kakak perempuannya.
"Ehh tungguin gue, baru aja gue nyampe udah di tinggal gini aja!" Dea marah, tentu saja karena Elsa dan Billa meninggalkan Dea.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA [ Selow Update ]
Teen Fiction"Tahukah kamu tentang rahasia? Iya, rahasia yang di sembunyikan selama bertahun-tahun hingga puluhan tahun lamanya. Tapi di suatu hari nanti pasti akan terbongkar juga, karena rahasia itu bersifat sementara bukan permanen" "Jika ini adalah mimpi, to...