12. Terpilih

14 4 6
                                    

Hai, aku doble update. Wkwkwk gimana kabarnya hari ini? Baik kan? Jangan lupa sama votenya ya sama comen juga




Selamat membaca ~

Elsa menatap langit-langit rumahnya, selimut berwarna merah menutupi tubuhnya sejak tadi.

Bug!

Bug!

Bug!

Elsa menghentak-hentakan kakinya di atas kasur, ia merasa ada yang salah kepada dirinya. "Gue kenapa?" Elsa bertanya pada dirinya sendiri. Sesekali gadis itu menutup dan membuka kembali selimut berwarna merah itu.

Sejak kejadian tadi siang, Elsa terus membayangkan wajah tampan Arion, bahkan dirinya bingung dan pusing tujuh keliling kenapa bisa dirinya membayangkan wajah Arion.

Apakah dirinya yang terlalu baperan? Atau- ah sudahlah.

Sudah bertahun-tahun lamanya ia bersama, perasaan ini tidak pernah muncul sekalipun tapi entah kenapa sekarang muncul dengan tiba-tiba. 

***

Suasana sekolah masih sangat sepi dan terlihat ada beberapa siswa berlalu-lalang di koridor sekolah.

Elsa melangkahkan kakinya menuju ke kelasnya. Ia melihat suasana kelasnya sudah rapi dan bersih, Elsa melihat seorang pemuda yang tidur di atas bangkunya dengan tangan menjadi bantalan.

Elsa mendekati pemuda itu, "Dea lo kenapa?"pemuda itu terkejut dan mengangkat kepalanya, pemuda itu menatap Elsa dan menundukkan kepalanya.

"Gue gapapa kok" ujar Dea, Elsa hanya mengangguk paham. "Lo akhir-akhir ini jauhin gue, kenapa?" Dea hanya mampu menatap lantai dingin di bawah sana.

"Gue akhir-akhir ini sibuk" ucap Dea cengengesan. Pemuda itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Elsa masih berdiri di depan Dea, Elsa mengambil tempat duduknya di depan Dea. Entah kenapa Dea merasa jantungnya berdetak kencang.

"ELSAA!  Lo ninggalin gue tadi" suara melengking itu memenuhi seisi ruang kelas 11 IPA 1, Elsa hanya mampu menutup telinganya. "Lagian lo lelet" elsa menjawabnya Entang dan tangannya masih berada di telinganya. Memang seperti itu seorang Billa tidak boleh di tinggal sendirian.

Elsa tidak berani menatap Arion, begitu juga dengan Arion ia tidak berani menatap Elsa. Iya, kerena kejadian kemarin mereka berdua menjadi canggung.

"Eh, lo semua tau gak, pak Udin sama Bu jeni jadian" Angga yang tiba-tiba datang dan membawa berita bahwa Bu jeni dan pak Udin jadian.

"Lo tau berita ginian daru mana?" Tanya Jaehan, pemuda dengan lesung pipi itu duduk di samping Dea. "Ck, Lo ketinggalan jaman" Angga mengibaskan tangannya di depan wajah jaehan, sang empu hanya memundurkan wajahnya kasar.

"Gue tau kemarin Bu jeni sama pak Udin lagi pegangan tangan di taman belakang sekolah" ucap Angga pelan, jika Angga berada di antara ibu-ibu yang sedang berbelanja sayur, maka ibu-ibu itu akan kalah padanya.

"Baru pegangan tangan lo udah bilang mereka berdua jadian?" Arion ikut menyela ucapan adiknya, biasanya Arion akan diam jika adiknya berbicara panjang lebar.

RAHASIA [ Selow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang