Typo bertebaran dimana-mana. Aku update lagi nih wkwkwk, seperti biasa kalo ada typo maklumi aja yah, anggap aja typo itu gak ada 😭
•
•
•
Selamat membaca~Pemuda tampan itu melemparkan tubuhnya ke atas kasur, tubuhnya telentang. Ia mengusap gusar wajah tampannya itu.
Masih dengan posisi telentang, kali ini pemuda itu memejamkan matanya. Ia menghembuskan napasnya pelan.
Dea membuka matanya kembali, kali ini Dea mendudukkan dirinya di atas kasurnya. Mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Gue kenapa sih?" Ucapnya gusar, pemuda itu mengacak-acak rambutnya kasar.
Ia menatap lurus ke pintu kamarnya, perkataan papanya masih menghiasi pikirannya. Ia kembali menjatuhkan tubuhnya. Berpikir sejenak dan pikirannya memikirkan ucapan papanya kemarin.
"Sebenarnya kamu itu memiliki saudara kembar" ucap papanya, Dion.
"S-saudara kembar pa?" Tanya Dea, tentu saja Dea kaget. Pasalnya selama ini ia tidak tau jika dirinya mempunyai saudara kembar.
Dea mengikuti jajak papanya, Dion mendudukkan dirinya di sebuah kasur besar miliknya. Dea hanya mengikuti jejak sang papa dan ikut mendudukkan dirinya.
"Jadi kembaran aku dimana pa?" Tanya Dea serius.
Dion menggelengkan kepalanya pelan. Dea tercekat, Dea berfikir apakah saudara kembarnya tidak bisa di selamatkan sama seperti mamanya.
"Dia udah ikut pergi sama mama" Ucap Dion singkat, singkat namun itu dapat membuat hatinya tertusuk.
Dea mengusap gusar wajahnya yang halus itu, ia menopang wajahnya menggunakan tangan yang ia letakkan di atas lututnya.
Dea terus menunduk, "siapa yang udah ngelakuin itu pa?" Wajah Dea yang tertunduk itu kini terangkat. Menatap wajah tua papanya,
Dion hanya menghela napas kasar, Dion bisa melihat, keterkejutan di wajah anak bungsunya ini. Mata Dea memerah begitu juga dengan telinganya.
"Belum saatnya kamu tau" ucap Dion pelan. Ia menatap lembut anak bungsunya.
"Tapi aku udah besar pa" wajah Dea memerah, matanya memanas seperti seseorang yang menaruh bawang didekatnya.
"Kamu punya teman sekolah yang namanya Elsa?" Tanya Dion random, Dea menautkan kedua alisnya. Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan gadis bernama Elsa.
"Nggak ada hubungannya sama dia" jawab Dea dingin. Dea menatap lantai kamar papanya. "Papa ngapain nanyain dia?" Tanya dea.
Saat Dion melihat wajah anak itu, seperti sesuatu yang janggal.
"Kamu tau, wajah temen kamu itu mirip sekali dengan teman papa, yang udah meninggal"
"Jadi?" Dea mengangkat satu alisnya.
"Papa takut, ayah dari anak itu adalah pelaku dari pembunuhan mama kamu" Dion memalingkan wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA [ Selow Update ]
Teen Fiction"Tahukah kamu tentang rahasia? Iya, rahasia yang di sembunyikan selama bertahun-tahun hingga puluhan tahun lamanya. Tapi di suatu hari nanti pasti akan terbongkar juga, karena rahasia itu bersifat sementara bukan permanen" "Jika ini adalah mimpi, to...