17. Dea mendengarnya.

8 5 16
                                    

Hai, aku update lagi, jangan lupa vote sama coment nya ya, maaf jika ada typo.




Selamat membaca~

Seorang pemuda berbadan kurus tinggi itu berjalan di koridor sekolah. Koridor itu terlihat sepi, mungkin hanya ada dua atau tiga siswa yang berlalu-lalang di koridor.

Dea berjalan seorang diri, ia baru menyelesaikan tugas yang di berikan oleh pak Arya guru seni budaya.

Brak!

Sebuah bunyi buku terjatuh terdengar di Indra milik Dea, Dea mendengarnya hanya samar-samar tidak terlalu keras.

Ia mencari suara itu dan sampai di koridor perpustakaan, Dea segera mengumpat di sela-sela tembok.

Dea menatap disana ada kakaknya dan Arion, tapi sepertinya mereka berdua tidak akur.

Tersadar dari lamunannya, Arion menatap pemuda yang berdiri memandanginya tanpa membantu.

"Sorry gue sengaja" ucap laki-laki berhidung mancung itu.

"Lo gila hah?" Teriak Arion tidak terima.

Dea sempat tercekat saat kakak mengatakan, ia sengaja melakukannya.

Tepat di depan pintu perpustakaan Gio menabrak Arion secara sengaja, mimik wajah Gio seakan-akan membenci pemuda di hadapannya ini.

"Kenapa Lo gak terima?" Tanya Gio tanpa beban. "Kalo iya kenapa?" Maki Arion dengan keras.

Krek!

"Lo ngapain sih bang, pake acara gelud kaya gitu ah," ucapnya tertahan, ia segera berlari untuk melerai kakaknya namun, mengingat kakak itu sangat keras kepala, ia tidak berani ikut campur.

Suara buku yang di injak, gio menginjak buku salah satu dari siswa kelas 10 IPS 3, Arion menatap gio nyalang. "Mau Lo apa?!" Tanyanya dengan napasnya yang tidak beraturan.

"Mau gue, Lo jauhin Elsa" ucap gio pelan tapi sangat menantang. "Gue gak punya hak buat jauhin dia" Arion menjadi emosi.

Dea sempat terkejut hampir setengah mati, ia mendengar kakaknya menyuruh Arion menjauhi Elsa, teman sekelasnya?

Tapi ia tidak mau ikut campur. Ia hanya melihat dari kejauhan, di ujung koridor.

"Kenapa Lo suka sama dia?" Tanya Arion meremehkan, gio tertawa kecil dan memalingkan pandangannya sebenar. "Kalo gue ngomong iya kenapa?" Ucapannya dengan senyuman miring terlihat jelas di bibirnya.

"Gue mau main sama dia" ucap gio enteng tanpa hambatan, smirk di wajahnya muncul dan itu membuat Arion jengkel.

"Orang modelan kaya Lo ini gak pantes buat dia!"

Bugh!

"Apa? Gue gak salah denger kan?" Ucap Dea jengkel, baru kali ini kakaknya senekat dan menantangi orang.

"Lo ngomong apa barusan?" Tanya Gio. Cowok berpakaian putih abu-abu itu menonjok rahang tegas milik Arion, lalu Gio duduk di atas perut rata arion.

"Gue bilang, Lo gak pantes buat Elsa" Arion memancing emosinya.

Bugh!!

"Akh!" Gio meringis kecil saat Arion berhasil mendarat tangan kekarnya di wajah mulus Gio. Sekarang giliran, Arion yang duduk di atas perut Gio.

Sret!

"Dan elo?" Gio dan Arion mencengkeram kerah baju masing-masing. "Sejak kapan Lo suka sama dia?" Tanya Arion tenang, gio tak menjawab dan langsung memukuli wajah tampan Arion dengan membabi buta.

RAHASIA [ Selow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang